Kamis, 19 April 2012

Asam format


Asam format adalah suatu cairan yang tidak berwarna, berbau tajam/menyengat, menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan dan dapat membakar kulit. Asam format dapat larut sempurna dengan air dan sedikit larut dalam benzena, karbon tetra klorida, toluena, serta tidak larut dalam hidrokarbon alifatik seperti heptana dan oktana. Asam format,   (L. Formica = semut). Terdapat pada semut merah (asal dari nama), lebah, jelantang dan sebagainya (juga sedikit pada urine dan peluh)
Suatu asam karboksilat adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus karboksil, -CO2H. Gugus karboksil mengandung sebuah gugus karbonil dan sebugah gugus hidroksil. Antar-aksi dari kedua gugus ini mengakibatkan suatu kereaktifan kimia yang unik untuk asam karboksilat. Gugus karboksil bersifat polar dan tidak terintangi, maka reaksinya tidak terlalu dipengaruhi oleh sisa molekul
Sifat kimia dari asam karboksilat adalah keasamannya. Dibandingkan dengan asam mineral seperti HCl dan HNO3, asam karboksilat adalah asam lemah. Namun asam karboksilat lebih bersifat asam daripada alkohol atau fenol, terutama karena stabilisasi-resonansi anion karboksilatnya, RCO2-
Terjadi resonansi pada ion karboksilat, contoh: pada asam format, kedua ikatan karbon-oksigen punya panjang ikatan yang berbeda. Tetapi pada garam natrium format, kedua ikatan karbon-oksigen dari ion format identik dan panjangnya di antara ikatan ganda dua dan tunggal karbon-oksigen yang normal
Derivat hidrokarbon dengan sebuah atom karbon ujung yang punya ikatan rangkap dengan ke oksigen dan sebuah gugus hidroksil disebut asam karboksilat, yang diturunkan dari hidrokarbon alkana punya rumus molekul umum RCO2H, yang menyatakan bahwa terdapat gugus karboksil. Kelima anggota pertama deret homolog asam karboksilat adalah
Rumus Mampat
Nama Lazim
HCO2H
CH3CO2H
CH3CH2CO2H
CH3(CH2)2CO2H
CH3CHCO2H
CH3
Asam metanoat (Asam formiat)
Asam etanoat (Asam asetat)
Asam propanoat (Asam propinat)
Asam butanoat (Asam butirat)
Asam metil propanoat (Asam isobutirat)
Sifat-sifat dari asam format adalah:
Fisika   : Cairan , tidak berwarna, merusak kulit, berbau tajam, larut dalam H2O dengan sempurna.
Kimia  : Asam paling kuat dari asam-asam karboksilat, punya gugus asam dan gugus aldehida.
Asam format dapat digunakan antara lain :
- untuk koagulasi lateks
- pada penyamakan kulit
- pada industri tekstil
- sebagai fungisida
Salah satu mekanisme raksi pembuatan asam semut











sintesis asam semut

Proses sintesis asam formiat di PT Sintas Kurama Perdana menggunakan bahan baku gas CO (karbon monoksida), H2O (air), CH3OH (methanol) dan KOCH3 (kalium metoksida) sebagai katalis. Reaksi antara gas CO dan methanol dengan bantuan katalis akan menghasilkan metil format (HCOOCH3). Metil format yang terbentuk ini dapat disebut sebagai produk antara yang apabila direaksikan dengan air akan menghasilkan produk akhir yaitu asam formiat.
Secara garis besar proses sintesis asam formiat terbagi menjadi dua unit utama, yaitu:

1. Unit Sintesis Metil Format

Pada tahap ini gas CO direaksikan dengan methanol dengan bantuan katalis kalium metoksida dalam sebuah reaktor. Produk yang dihasilkan adalah metil format. Kemudian metil format dipisahkan dari methanol yang tidak ikut bereaksi pada kolom destilasi. Hasil atas kolom berupa metil format 97 % bobot yang dialirkan ke tangki penyimpanan sementara untuk diolah lebih lanjut. Sedangkan hasil bawah kolom destilasi berupa methanol yang dikembalikan ke dalam reaktor. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
CO + CH3OH <=====> HCOOCH3 -11.000 kkal/mol

2. Unit Hidrolisa Metil Format

Pada dasarnya unit I dan unit II merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan. Pada unit II metil format yang terbentuk di unit I direaksikan dengan air dalam tangki pencampur yang selanjutnya dialirkan ke reaktor hidrolisis. Produk yang terbentuk dari hasil hidrolisa yaitu asam formiat yang bercampur dengan methanol, metil format, dan air. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:


HCOOCH3 + H2O <=====> HCOOH + CH3OH +9.100 kkal/mol


Keempat komponen tersebut dipisahkan pada tiga rangkaian kolom destilasi. Pada kolom destilasi pertama terjadi pemisahan antara metil format dan methanol dari asam formiat dan air. Metil format dan methanol sebagai destilat dikembalikan pada kolom recycle. Sedangkan hasil bawahnya berupa asam formiat dan air dipekatkan pada kolom destilasi kedua dan ketiga, sehingga diperoleh produk akhir asam formiat 90 % atau 94 % bobot. Pada kolom recycle, metil format dan methanol dipisahkan lagi secara destilasi. Methanol dikembalikan lagi ke reaktor metil format, sedangkan metil format dihidrolisa kembali.

Berikut adalah diagram proses pembuatan asam formiat:




Jumat, 06 April 2012

Golongan Halogen


SIFAT FISIS HALOGEN
            Golongan VIIA (halogen) terdiridariflourin (F), klorin (Cl), bromin (Br), iodin (I), danastatin (At).Golongan VIIA disebut halogen karenapembentukgaram.
Sifat
Flourin
Klorin
Bromin
Iodin
Nomor atom
9
17
35
53
Titikleleh (C)
-220
-101
-7
114
Titikdidih (C)
-188
-35
59
184
Kerapatan (g/cmᶟ)
1,69x10ᶟ
3,21x10ᶟ
3,12
4,93
Energiionisasi (kJ/mol)
1681
1251
1140
1008
Afinitaselektron (kJ/mol)
-328
-349
-325
-295
Keelektronegatifan
4,0
3,0
2,8
2,5
Potensialreduksistandar (V)
2,87
1,36
1,06
0,54
Jari-jarikovalen
0,64
0,99
1,14
1,33
Jari-jari ion
1,19
1,67
1,82
2,06
Energiikatan (kJ/mol)
155
242
193
151

  1. Kestabilanmolekuldiatomik (X) unsur halogen berkurangdariClke Ikarenaadanyapertambahanjari-jari atom, sehinggaenergiikatannyaberkurang.
  2. Molekul halogen bersifat non polar, sehinggagayatarikmenarikantarmolekul halogen adalahgaya London.
  3. Titikcairdantitikdidihbertambahdariflourinkeiodinkarenasemakinkuatnyagaya London. Padasuhukamar, flourindanklorinberupa gas, brominberubahzatcair yang mudahmenguap, sedangkaniodinberupapadat yang mudahmenyublim. Padapemanasan, iodintidakmencair, tapilangsungmenyublim.
  4. Halogen mempunyaibaudanwarnatertentu. Florin berwarnakuningmuda, danklorinberwarnahijaumuda, brominberwarnamerahtua, ion padatberwarnahitam, sedangkanuapnyaberwarnaungu.
  5. Kelarutandalam air berkurangdariflourinkeiodin. Iodintidakreaktifdengan air. Larutan halogen jugaberwarna. Larutanklorinberwarnahijaumuda, larutanbrominberwarnacoklatmerah, larutaniodinberwarnacoklat. Halogen lebihmudahlarutdalampelarut non polar.
Titikdidihasam-asam halide
Asam
TitikDidih (C)
HF
HCl
HBr
HI
+19,7
-85,1
-66,8
-35,4

                        Secaraumumtitikdidihnaiksesuaidengankenaikanmassamolekulrelatifnya. Kekuatanasam-asamhalidatergantungpadakemudahanasam-asamitumelepas H.Makin lemahikatanantarahidrogendan halogen, makinmudahmelepas Hdanmakinkuat pula sifatasamnya.Jadikekuatanasammakinbertambahdari HF ke HI.
                        Konfigurasielektronunsur-unsurinimewujudkanbahwa halogen bersifatkeelektronegatifan.Mengapa?Data perubahankeelektronegatifangolongan halogen dariataskebawahmakinkecil, sebaliknyajari-jariatomnyamakinbesar.Hal inimenyatakanbahwamakinbesarjari-jari atom halogen, makinsukarunsurinimenerimaelektron, karenajarakintikeelektronterluarmakinjauh.Akibatnyadayatarikintiterhadapelektronterluarmakinkecil.Denganmakinsukarnya atom halogen menerimaelektron, makamakinberkurang pula kereaktifannya.
                        F, Cl, dan Brlarutbaikdalam air, sedangkan Isedikitlarutdalam air, Imudahlarutdalamlarutan KI danpelarut-pelarutorganiksepertialkohol, eter, kloroform, CCIdan CSsemuaunsur halogen beracundapatbereaksidengabermacam-macamunsur. Misaldenganlogammembentukgaram :denganhidrogenmembentukasamoksihalogendenganunsur-unsur non logam halogen dapatbereaksidengangolongan IIIA, IVA, VA, VIA danantarunsur halogen sendirimembentukhalidaunsur yang bersangkutanbeberapa halogen dengan non logam.

Golongan Non Logam
Senyawa
IIIA
BF, BCl, BBr
IVA
CF, CCl, CBr
VA
NF, NCl, NBr
VIA
OF, OF, OCl
VIIA
ICl, IBr, BrF

SIFAT KIMIA HALOGEN

Sabtu, 31 Maret 2012

Campuran

D. CAMPURAN

Campuran merupakan materi yang terdiri dari dua zat atau lebih. Campuran dapat bersifat

homogen dan bersifat heterogen. Dalam campuran homogen zat-zat pembentuk campuran tidak
dapat dibedakan. Contoh pada larutan gula dalam air kita tidak dapat membedakan antara gula dan airnya.. Sifat khas campuran adalah susunannya yang dapat serbaneka.
Campuran dapat dipisahkan dengan berbagai cara tergantung campurannya antara lain dengan
cara : penyaringan (filtrasi), penyulingan (destilasi) dan kristalisasi

JENIS-JENIS CAMPURAN

1. Larutan
Larutan adalah campuran yang homogen. Suatu larutan terdiri atas zat terlarut dan zat
pelarut. Biasanya yang komponennya terbanyak dianggap sebagai pelarut. Namun jika zat
padat atau zat gas dilarutkan dalam zat cair maka yang menjadi pelarut adalah zat cair.
Partikel dalam arutan tidak dapat dilihat lagi walaupun menggunakan mikroskop ultra, oleh karena itu larutan tampak homogen dan merupakan satu fase. Larutan tak dapat disaring.

Larutan ada yang berupa padat, cair atau gas. Wujud larutan tergantung pada jenis dan perbandingan komponennya. Contohnya:

• larutan gas: udara, gas alam
• larutan cair: air garam, air soda ( gas CO2 dalarn air)
• larutan padat : penambal gigi ( raksa dalam perak ), perhasan emas yang tidak murni, paduan logam.


2. Susperisi

Suspensi adalah campuran kasar, ukuran partikelnya lebih besar dari larutan. Pada umumnya tampak keruh dan merupakan system multi fase, misalnya : tanah liat dan air, air sungai yang sangat keruh, terigu dan air. Suspensi dapat disaring jika terbentuk dari
suspens zat padat dalam zat cair,


3. Koloid

Ukuran partikelnya antara larutan dan suspensi. Contoh koloid misalnya santen, kabut, jelly dan lain-lain. Meskipun keruh koloid tidak dapat disaring.


KADAR ZAT DALAM CAMPURAN

Untuk menyatakan jumlah zat atau kadar zat dalam campuran biasanya dinyatakan dalam
prosentase ( %). Misalnya suatu larutan gula terbentuk dari 20 gram gula dan 180 gram air maka prosentase gula dalam larutan dapat dihitung :

Kadar gula = (garam x gula) : (garam x gula + garam x air) x 100%

= 20 : (20 + 180) x 100 %
= 10 %

Untuk menghitung satuan zat terlarut dan zar pelarut harus sama.





E. PERBEDAAN ANTARA SENYAWA DAN CAMPURAN


SENYAWA

1. Terbentuk melalui reaksi kimia
2. Perbandingan komponen yang menyusun senyawa selalu tetap
3. Komponen-komponen senyawakehilangan sifatnya semula
4. Senyawa tidak dapat dipisahkan menjadi komponen-komponennya dengan cara fisika melainkan dengan reaksi kimia.

CAMPURAN

1. Campuran terbentuk tanpa melalui reaksi kimia.
2. Perbandingan komponen yang menyusun campuran tidak tentu dan dapat sembarang
3. Komponen campuran tetap memiliki sifat masing-masing.
4. Campuran dapat dipisahkan menjadi komponennya dengan cara fisika