Sabtu, 31 Maret 2012

Campuran

D. CAMPURAN

Campuran merupakan materi yang terdiri dari dua zat atau lebih. Campuran dapat bersifat

homogen dan bersifat heterogen. Dalam campuran homogen zat-zat pembentuk campuran tidak
dapat dibedakan. Contoh pada larutan gula dalam air kita tidak dapat membedakan antara gula dan airnya.. Sifat khas campuran adalah susunannya yang dapat serbaneka.
Campuran dapat dipisahkan dengan berbagai cara tergantung campurannya antara lain dengan
cara : penyaringan (filtrasi), penyulingan (destilasi) dan kristalisasi

JENIS-JENIS CAMPURAN

1. Larutan
Larutan adalah campuran yang homogen. Suatu larutan terdiri atas zat terlarut dan zat
pelarut. Biasanya yang komponennya terbanyak dianggap sebagai pelarut. Namun jika zat
padat atau zat gas dilarutkan dalam zat cair maka yang menjadi pelarut adalah zat cair.
Partikel dalam arutan tidak dapat dilihat lagi walaupun menggunakan mikroskop ultra, oleh karena itu larutan tampak homogen dan merupakan satu fase. Larutan tak dapat disaring.

Larutan ada yang berupa padat, cair atau gas. Wujud larutan tergantung pada jenis dan perbandingan komponennya. Contohnya:

• larutan gas: udara, gas alam
• larutan cair: air garam, air soda ( gas CO2 dalarn air)
• larutan padat : penambal gigi ( raksa dalam perak ), perhasan emas yang tidak murni, paduan logam.


2. Susperisi

Suspensi adalah campuran kasar, ukuran partikelnya lebih besar dari larutan. Pada umumnya tampak keruh dan merupakan system multi fase, misalnya : tanah liat dan air, air sungai yang sangat keruh, terigu dan air. Suspensi dapat disaring jika terbentuk dari
suspens zat padat dalam zat cair,


3. Koloid

Ukuran partikelnya antara larutan dan suspensi. Contoh koloid misalnya santen, kabut, jelly dan lain-lain. Meskipun keruh koloid tidak dapat disaring.


KADAR ZAT DALAM CAMPURAN

Untuk menyatakan jumlah zat atau kadar zat dalam campuran biasanya dinyatakan dalam
prosentase ( %). Misalnya suatu larutan gula terbentuk dari 20 gram gula dan 180 gram air maka prosentase gula dalam larutan dapat dihitung :

Kadar gula = (garam x gula) : (garam x gula + garam x air) x 100%

= 20 : (20 + 180) x 100 %
= 10 %

Untuk menghitung satuan zat terlarut dan zar pelarut harus sama.





E. PERBEDAAN ANTARA SENYAWA DAN CAMPURAN


SENYAWA

1. Terbentuk melalui reaksi kimia
2. Perbandingan komponen yang menyusun senyawa selalu tetap
3. Komponen-komponen senyawakehilangan sifatnya semula
4. Senyawa tidak dapat dipisahkan menjadi komponen-komponennya dengan cara fisika melainkan dengan reaksi kimia.

CAMPURAN

1. Campuran terbentuk tanpa melalui reaksi kimia.
2. Perbandingan komponen yang menyusun campuran tidak tentu dan dapat sembarang
3. Komponen campuran tetap memiliki sifat masing-masing.
4. Campuran dapat dipisahkan menjadi komponennya dengan cara fisika

Larutan Asam dan Basa

A. LARUTAN ASAM
Dalam keiidupan sehari-hari kita sering merasakan atau mengkonsumsi makanan atau buahbuahan yang rasanya masam. Contohnya asam cuka kita sering menggunakannya untukcampuran
makan bakso dan acar atau makanan Sumatera empek-empek.
Sari jeruk dan vitamin C sangat dibutuhkan oleh sel-sel tubuh kita. sari jeruk tidak lain adalah asam
sitrat dan vitamin C adalah asam askorbat, dalam lambung terdapat asam lambung yang sesungguhnya asam clorida. Asam ada!ah zat yang bila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion H+.
Pemahaman sifat asam secara sederhana:
• Rasanya masam (awas : tidak semua asam boleh dirasakan)
• Dengan logam bereaksi / sifat korosif asam.
• Mengubah warna Iakmus biru menjadi merah.
• Dengan indicator phenolphthaLein (pp ) warnanya tetap.
• Bereaksi dengan basa membentuk garam.
• Namanya diawali dengan nama asam.
• Rumus senyawanya umumnya diawali dengan lambang Atom H.


CONTOH-CONTOH ASAM DAN RUMUSNYA
• Asam cuka / asam asetat : CH3000H : campuran makan bakso.
• Asam Clorida : HCI dalam asam lambung.
• Asam sulfat : H2S04: digunakan pada accu.
• Asam sulida H2S pada telur busuk.
• Asam formiat: HCOOH pada semut disebut asam semut.
• Asam nitrat : HNQ3 membuat air raja ( campuran asam clorida dan asam nitrat ) untuk melarutkan emas.
• Asam carbonat: H2C03
• Asam bromida : HBr
• Asam clorat : HCIO3


B. LARUTAN BASA
Contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari penggunaan basa adalah penggunaan sabun, baik sabun mandi atau sabun cuci. Atau penggunaan soda api atau kostik soda yang memberikan dampak pada kulit terasa panas atau merusakkan kulit. Basa adalah zat yang bila dilarutkan dalam air
menghasilkan ion OH-.

Pemahaman Sifat basa secara sederhana:
• Rasanya pahit ( Analogi dari sabun. selain sabun jangan coba merasakan basa)
• Mengubah warna lakmus merah menjadi biru.
• Dengan indicator phenolphthalein (pp ) warnanya menjadi merah.
• Bereaksi dengan asam menghasilkan garam
• Namanya diakhiri dengan hidroksida.
• Rumus senyawanya diakhiri dengan lambang OH (umumnya).

CONTOH-CONTOH BASA DAN RUMUSNYA• Natriurn hidroksida / soda api: NaOH: untuk membuat sabun.
Amonia / ammonium hidroksida: NH3 (aq ) / NH4OH: pelarut desinfektan,
• Alumunium hidroksida : Al(OH)3: membuat obat nyeri lambung.
• Kalium hidroksida : pembuatan sabun
• Calsium hidroksida
• Magnesium hidroksida
• Barium hidroksida



C. GARAM
Pemahaman garam secara sederhana kita awali dari nama garam secara umum yaitu garam dapur yang secara kimia namanya Natrium Clorida / NaCI. Yang dapat dibuat jika kita memanaskan air taut. Dalam laboratorium garam NaCI dapat kita buat dengan mereaksikan antara larutan asam Clorida dan larutan Natriurn Hidroksida, dengan volume dan konsentrasi larutan yang sama. Kalau kita perhatikan rumusnya NaCI merupakan gabungan dari : rumus depan suatu basa ( Na ) dan rumus akhir suatu asam ( CI).




D. MACAM GARAM
Berdasarkan rumus dan sifatnya garam dapat digolongkan menjadi 5 macam garam yaitu:
a. Garam Normal
b. Garam asam
c. Garam basa
d. Garam rangkap
e. Garam komplek



GARAM NORMAL
Yaitu golongan garam yang tersusun dan ion positip logam (termasuk NH4) dengan ion sisa asam.
Contohnya: NaCI, K2SO4 dan FeCl3


GARAM ASAM
Yaitu golongan garam yang masih mengandung ion H+ yang terikat pada ion sisa asam.
Contohnya:
NaHSO4 dengan nama natrium hydrogen sulfat, KH2PO4 : kalium dihidrogen fospat dan NaHCO3 dengan nama natrium hydrogen karbonat.
Garam asam dapat diahggap berasal dari asam yang mengandung lebih dan satu ion H, di mana dalam reaksi netralisasi ( reaksi asam dan basa ) pembentukan garam tidak semua ion H diganti oleh ion logam dan basa.


GARAM BASA
Yaitu golongan garam yang masih mengandung ion OH dan basa. Contohnya Ca(OH)Cl dengan nama calsium clorida basa dan Bi(OH)2N03 dengan nama Bismut nitrat dibasa. Garam basa dapat dianggap berasal dari basa yang mengandung lebih dari satu ion OH, dimana dalam reaksi netralisasi pembentukan garam tidak semua ion OH digantikan oleh ion sisa asam.



GARAM RANGKAP
Garam rangkap adalah golongan garam yang dalam bentuk kristalnya adalah gabungan dua jenis garam. Contoh tawas dengan rumus Na2SO4. Al2 ( SO4 ). 24 H20 adalah gabungan dan garam Na2SO4 dengan A12( SO4 ) yang membentuk kristal dengan mengikat 24 molekul air, Rumus tawas ini sering ditulis dalam rumus empiris I perbandingannya NaAI (S04)2.12 H20.
Sedangkan contoh garam rangkap yang lain adalah Karnalit / KCI MgCI2 6H20, Sconit : K2S04 MgSO4 6H20 dan garam Mohr: (NH4)2S04 FeSO4 6 H20.



GARAMKOMPLEK
Garam yang melibatkan unsur transisi / gd B
Contohnya : K4[Fe(CN)6] dengan nama kalium heksa siano ferat (II), K3[Fe(CN)6] dengan nama kalium heksa siano ferat (III) dan [Ag(NH3)2]Cl dengan nama diamin perak (I) clorida.
Pada garam ini ada yang merupakan ion sederhana dan ada yang disebut ion komplek, misalnya pada K.4[Fe(CN)6] terdiri dari K+ dan [Fe(CN)6)4-.

Selasa, 27 Maret 2012

sifat kelarutan senyawa organik

SIFAT KELARUTAN SENYAWA ORGANIK

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Kata organik merupakan istilah yang digunakan pada awal perkembangan ilmu kimia yang ditandai dengan adanya pengelompokan senyawa-senyawa kimia menjadi dua golongan besar, yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik.
Senyawa organik yang merupakan satu golongan besar senyawa yang dikaji secara khusus dalam kimia organik, banyak manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu senyawa organik adalah hidrokarbon.
Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Studi mengenai senyawaan organik disebut kimia organik. Banyak di antara senyawaan organik, seperti protein, lemak, dan karbohidrat, merupakan komponen penting dalam biokimia.
Di antara beberapa golongan senyawaan organik adalah senyawa alifatik, rantai karbon yang dapat diubah gugus fungsinya; hidrokarbon aromatik, senyawaan yang mengandung paling tidak satu cincin benzena; senyawa heterosiklik yang mencakup atom-atom nonkarbon dalam struktur cincinnya; dan polimer, molekul rantai panjang gugus berulang.
Pembeda antara kimia organik dan anorganik adalah ada/tidaknya ikatan karbon-hidrogen. Sehingga, asam karbonat termasuk anorganik, sedangkan asam format, asam lemak pertama, organik.
Nama “organik” merujuk pada sejarahnya, pada abad ke-19, yang dipercaya bahwa senyawa organik hanya bisa dibuat/disintesis dalam tubuh organisme melalui vis vitalis – life-force.
Hidrokarbon adalah senyawa organik yang hanya terdiri dari atom karbon dan atom hidrogen. Golongan senyawa ini amat penting peranannya dalam abad teknologi ini. Karena begitu banyak produk yang dapat diturunkannya.
Dua sumber utama hidrokarbon adalah minyak bumi dan gas alam serta batu bara. Minyak bumi adalah campuran senyawa yang kompleks terutama dari hidrokarbon alifatik, hidrokarbon aromatik terutama diperoleh dari batubara.
Dalam senyawa hidrokarbon juga terdapat gugus fungsi. Masing-masing gugus fungsi dapat mempengaruhi sifat fisika dan kimia senyawa hidrokarbon tersebut.


BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Dasar Teori
Kimia organik adalah percabangan studi ilmiah dari ilmu kimia mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik. Senyawa organik dibangun terutama oleh karbon dan hidrogen, dan dapat mengandung unsur-unsur lain seperti nitrogen, oksigen, fosfor, halogen dan belerang.
Definisi asli dari kimia organik ini berasal dari kesalahpahaman bahwa semua senyawa organik pasti berasal dari organisme hidup, namun telah dibuktikan bahwa ada beberapa perkecualian. Bahkan sebenarnya, kehidupan juga sangat bergantung pada kimia anorganik; sebagai contoh, banyak enzim yang mendasarkan kerjanya pada logam transisi seperti besi dan tembaga, juga gigi dan tulang yang komposisinya merupakan campuran dari senyama organik maupun anorganik.
Hidrokarbon adalah senyawa organik yang molekulnya tersusun dari atom-atom karbon dan hidrogen. Ada tiga golongan senyawa yang termasuk hidrokarbon, yaitu hidrokarbon alifatik (alkana, alkena dan alkuna), hidrokarbon alisiklik (silkloalkana dan siklohalkena) dan hidrokarbon aromatik (benzena dan turunannya).
Gugus fungsional adalah kelompok gugus khusus pada atom dalam molekul, yang berperan dalam memberi karakteristik reaksi kimia pada molekul tersebut. Senyawa yang bergugus fungsional sama memiliki reaksi kimia yang sama atau mirip.
Kita mulai dengan klasifikasi hidrokarbon yang merupakan senyawa yang hanya tersusun oleh karbon dan hidrogen. Sedangkan senyawa karbon lainnya dapat dipandang sebagai turunan dari hidrokarbon. Hidrokarbon masih dapat dibagi menjadi dua kelompok utama: hidrokarbon alifatik, termasuk di dalamnya adalah yang berantai lurus, yang berantai cabang, dan rantai melingkar, dan kelompok kedua, hidrokarbon aromatik yang mengandung cincin atom karbon yang sangat stabil.
Hidrokarbon alifatik masih dapat dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan kelipatan ikatan karbon-karbon; hidrokarbon jenuh yang mengandung ikatan tunggal karbon-karbon; dan hidrokarbon tak jenuh yang mengandung paling sedikit satu ikatan rangkap dua karbon-karbon atau ikatan rangkap tiga.
Senyawa hidrokarbon terdiri atas karbon dan hidrogen. Bagian dari ilmu kimia yang membahas senyawa hidrokarbon disebut kimia karbon. Dulu ilmu kimia karbon disebut kimia organik, karena senyawa-senyawanya dianggap hanya dapat diperoleh dari tubuh makhluk hidup dan tidak dapat disintesis dalam pabrik. Akan tetapi sejaka Friedrich Wohler pada tahun 1928 berhasil mensintesis urea (suatu senyawa yang terdapat dalam air seni) dari senyawa anorganik, amonium sianat dengan jalan memanaskan amonium sianat tersebut.
O
||
NH4+ + CNO- H2N – C – NH2
Begitu keberhasilan Wohler diketahui, banyaklah sarjana lain yang mencoba membuat senyawa karbon dari senyawa anorganik. Lambat laun teori tentang daya hidup hilang dan orang hanya menggunakan kimia organik sebagai nama saja tanpa disesuaikan dengan arti yang sesungguhnya. Sejaka saat itu banyak senyawa karbon berhasil disintesis dan hingga sekarang lebih dari 2 juta senyawa karbon dikenal orang dan terus bertambah setiap harinya.
Selain perbedaan jumlah yang sangat mencolok yang menyebabkan kimia karbon dibicarakan secara tersendiri , karena memang terdapat perbedaan yang sangat besar antara senyawa karbon dan senyawa anorganik seperti yang dituliskan berikut ini.
Senyawa karbon Senyawa anorganik
• membentuk ikatan kovalen
• dapat membentuk rantai karbon
• non elektrolit
• reaksi berlangsung lambat
• titik didih dan titik lebur rendah
• larut dalam pelarut organik • membentuk ikatan ion
• tidak dapat membentuk rantai karbon
• elektrolit
• reaksi berlangsung cepat
• titik didih dan titik lebur tinggi
• larut dalam pelarut pengion
Hidrokarbon merupakan segolongan senyawa yang banyak terdapat di alam sebagai minyak bumi. Indonesia banyak menghasilkan minyak bumi yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, diolah menjadi bahan bakar motor, minyak pelumas, dan aspal.
ü
Alkohol
Metanol atau metil alkohol, CH3OH adalah anggota keluarga alkohol yang paling sederhana. Walaupun demikian etanol, CH3CH2OH lebih sering dikenal sebagai anti septik, pelarut obat-obatan, zat kimia dan pengawet. Etanol adalah cairan jernih yang bersifat menarik air baunya khas, warna nyalanya biru.
H R R
R – C – OH R – C – OH R – C – OH
H H R
Alkohol Primer Alkohol Sekunder Alkohol Tersier
Berdasarkan struktur kerangka karbonya, alkohol dibagi menjadi alkohol primer, alkohol sekunder dan alkohol tersier. Kereaktifan ketiga jenis alkohol tersebut terhadap pereaksi sangat berbeda, misalnya dalam reaksi oksidasi, semua jenis alkohol dapat melepas air (dehidrasi) menghasilkan alkena apabila dipanaskan dengan zat penarik air seperti H2SO4 pekat oksidasi dan dehidrasi alkohol adalah reaksi penting dalam biokimia, misalnya dalam metabolisme karbohidrat dan lipid serta sentesis lipid.
Etilena glikol dan gliserol (gliserin) adalah contoh alkoholyang mempunyai lebih dati satu gugus hidroksil, – OH. Etilena glikol adalah bahan pendingin dalam radiator mobil sedangkan gliserol dijimpai dalam pembuatan sabun dari lemak dan minyak.
CH2 – CH2 CH2 – CH – CH2
OH OH OH OH OH
Etilena Glikol Gliserol
ü
Fenol
Dipandang dari strukturnya, fenol mirip engan alkohol. Namun, sifatnya sangat berbeda. Sebenarnya fenol adalah nama kelompok senyawa yang memiliki gugus –OH melekat langsung pada cincin aromatik, tetapi nama ini digunakan pula untuk anggotanya yang paling sederhana, C6H5OH. Kebanyakan fenol berbau tajam dan dapat di asosiasikan dengan desinfektan. Bahan yang mengandung campuran kompleks dari keluarga fenol, antara lain o-benzil-p-klorofenol. Fenol dalam larutan pekat sangat beracun bagi semua jenis sel. Senyawa ini dapat menimbulkan luka bakar.
Fenol berlaku sebagai asam lemah (lebih lemah dari asam karboksilat), sehingga debgan basa dapat menghasilkan garam yang disebut fenoksida. Fenol dapat juga menghasilkan ester.
Suatu sifat fenol yang khas ialah warna yang ditimbulkannya dengan besi (III) klorida (FeCl3), tetapi warna itu berlainan untuk masing-masing jenis fenol. Atom H pada cincin fenol lebih mudah diganti dibanding pada benzena. Sehingga fenol dengan air brom yang cukup, segera membentuk endapan putih tribromofenol. Reaksi ini juga dapat digunakan untuk menguji adanya fenol.
ü
Asam karboksilat
Asam karboksilat adalah asam lemak, karena itu hanya sedikit mengurai dalam air memberikan H+ dan anion karboksilat. Salah satu anggota keluarga asam karboksilat, yaitu asam asetat. Asam asetat adalah cairan jernih berbau sangat asam dan umumnya digunakan sebagai larutan cuka asam. Asam asetat kadarnya 100% pada suhu 16,6 0C akan membeku menjadi kristal yang menyerupai es, dalam keadaan ini disebut juga cuka es.
Di alam dijumpai pula asam format, atau sam semut, HCOOH. Asam format yang murni juga merupakan cairan tak berwarna dan berbau menyengat, serta terasa perih bila terkena kulit. Senyawa ini larut dalam air, alkohol dan eter pada segala perbandingan. Di laboratorium anda dapt mensintesisnya dengan mengoksidasi metanol atau dengan menghidrolisis klorofrom dengan hidroksida encer. Asam format mudah dioksidasi menjadi CO2 dan H2O, dan mudah mereduksi kalium permanganat. Apabila raksa (II) oksida dikocok dengan asam format, maka sebagian melarut sebagai raksa (II) format. Reaksi ini dapat digunakan sebagai uji kualitatif untuk asam format.
Berlawanan dengan asam karboksilat, ester yang merupakan turunan asam karboksilat mempunyai bau dan rasa sedap, sering diasosiasikan dengan buah-buahan dan bunga. Pengesteran asam karboksilat dengan suatu alkohol adalah reaksi yang dpat balik. Umumnya hanya 60-70% ester terbentuk pada kesetimbangan.
2.2. Karakteristik Bahan Yang Digunakan
ü
Benzena
Senyawa aromatis yang paling sederhana dan berasal dari batu bara dan minyak bumi. Sifat fisika : cairan, td. 80oC, tak berwarna, tak larut dalam air, larut dalam kebanyakan pelarut organik, mudah terbakar dengan nyala yang berjelaga dan berwarna (karena kadar C tinggi).
Pengunaan Benzena :
• Dahulu sebagai bahan bakar motor
• Pelarut untuk banyak zat
• Sintesis : stirena, fenol, nilon, anilin, isopropil benzen, detergen, insektisida, anhidrida asam maleat, dsb
ü
Alkohol
Alkohol : tersusun dari unsur C, H, dan O. Struktur alkohol : R-OH primer, sekunder dan tersier
Sifat fisika alkohol :
• Titik didh alkohol > Titik didh alkena dengan jumlah unsur C yang sama (etanol = 78oC, etena = -88,6oC).
• Umumnya membentuk ikatan hydrogen.
• Berat jenis alkohol > Berat Jenis alkena.
• Alkohol rantai pendek (metanol, etanol) larut dalam air (=polar).
Penggunaan Alkohol :
• Metanol : pelarut, antifreeze radiator mobil, sintesis formaldehid, metilamina, metilklorida, metilsalisilat, dll
• Etanol : minuman beralkohol, larutan 70 % sebagai antiseptik, sebagai pengawet, dan sintesis eter, koloroform, dll.

Kelarutan sering digunakan dalam beberapa faham. Kelarutan menyatakan pengertian secara kualitatif dari proses larutan (Petruci,1987). Kelarutan juga di gunakan secara kuantitatif untuk menyatakan komposisi dari larutan. Suatu larutan dinyatakan merupakan ”larutan tidak jenuh” jika solute dapat ditambahkan untuk memperoleh berbagai larutan yang berbeda dalam konsentrasinya. Dalam banyak hal, ternyata proses penambahan solute tidak dapat berlangsung secara tidak terbatas. Suatu keadaan akan dicapai dimana penambahan solute pada sejumlah solvent yang tertentu tidak akan menghasilkan larutan lain yang memiliki konsentrasi lebih tinggi (Keenan,1986).
Istilah kelarutan digunakan untuk menyatakan jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu zat pelarut atau larutan. Kelarutan bergantung pada jenis zat terlarut, ada zat yang mudah larut tetapi banyak juga yang sedikit larut.
Konsentrasi dari larutan jenuh, yaitu kelarutan, tergantung pada (Keenan,1986) :
Sifat solvent
Kelarutan yang besar terjadi bila molekul-molekul solute mempunyai kesamaan dalam struktur dan sifat-sifat kelistrikan dari molekul-molekul solvent. Bila ada kesamaan dari sifat-sifat kelistrikan, misalnya momen dipol yang tinggi, antara solvent-solvent, maka gaya-gaya tarik yang terjadi antara solute solvent adalah kuat. Sebaliknya, bila tidak ada kesamaan, maka gaya-gaya terik solute solvent lemah.
Secara umum, padatan ionik mempunyai kelarutan yang lebih tinggi dalam solvent polar daripada dalam pelarut non-polar. Juga, jika solvent lebih polar, maka kelarutan dari padatan-padatan ionik akan lebih besar.
Sifat solute
Penggantian solute berarti pengubahan interaksi-interaksi solute-solute dan solute-solvent.
Suhu
Kelarutan gas dalam air biasanya menurun jika suhu larutan dinaikkan. Gelembung-gelembung kecil yang dibentuk bila air dipanaskan adalah kenyataan bahwa udara yang terlarut menjadi kurang larut pada suhu-suhu yang lebih kecil. Hal yang serupa, tidak ada aturan yang umum untuk perubahan suhu terhadap kelrutan cairan-cairan dan padatan-padatan.
Tekanan
Kelarutan dari semua gas naik jika tekanan saham dari gas yang terletak di atas larutan dinaikkan. Secara kuantitatif, hal ini dinyatakn dalam hukum Henry, yang menyatakan bahwa pada suhu tetap perbandingan dari tekanan saham dari solute gas dibagi dengan mol fraksi dari gas dalam larutan adalah tetap.
Pengendapan merupakan metode yang sangat berharga untuk memisahkan suatu sample menjadi komponen-komponennya. Proses yang dilibatkan adalah proses dalam zat yang akan dipisahkan itu digunakan untuk membentuk suatu fase baru endapan padat (R.A. Day, Jr,1992).
Pengujian mengenai kelarutan ini banyak digunakan untuk produk-produk instan seperti jahe instan, kopi instan, serta dapat pula digunakan untuk tablet. Makin tinggi angka yang diperoleh menunjukkan kelarutan yang meningkat pula.
           
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1. Alat dan Bahan
Gelas Ukur Pipet Tetes
Tabung Reaksi Gelas Kimia
- Sikloheksana - CCl4
- Bromida - Kertas Lakmus
- Toulena - Etanol
- HNO3 (pekat) - Larutan Benzena
- Nitrobenzena - Asam Sulfat
3.2. Prosudur Kerja
A. Hidrokarbon
1. Sifat Fisik Hidrokarbon
- Memasukkan masing-masing dalam tabung reaksi yang bersih dan kering
- Menambahkan 10 tetes air pada masing-masing tabung reaksi
- Mengocok dan memperhatikan yang terjadi
- engulangi percobaan tapi air digantikan dengan n-heksan
- Mengocok dan memperhatikan yang terjadi
2. Reaksi dengan KmnO4
- Masing-masing memasukan dalam tabung berisi 2 ml etanol
- Menambahkan 2 tetes KMnO4 2%
- Membiarkan beberapa menit
- Mengamati
B. Benzena
- Memasukan dalam tabung reaksi
- Mendinginkan dibawah air kran
- Menambahkan 1 ml lartan Benzena
- Mengokocok
- Menuangkan dalam gelas kimia berisi air
C. Alkohol
- Memperhatikan kelarutan
- Menambahkan beberapa tetes H2SO4 pekat
- Menambahkan beberapa butir kalsium atau natrium dikromat
- Memanaskan
- Memcatat bau yang terbentuk
- Memasukan dalam tabung rx
- Menambahkan beberapa tetes H2SO4 pekat
- Kocok
- Memanaskan diatas penangas air
- Menuangkan dalam air
- Mengamati
- Memasukan dalam tabung rx
- Menambahkan kristal kalsium hidrogen sulfat
- Sebayak 2x gliserol
- Memanaskan
- Memamsukan dalam tabung reaksi
- Menambahkan beberapa tetes amil alkohol sambil di aduk
- Mengamati kelarutan alkohol dalam air
- Memasukan dalam tabung rx
- Menambahkan beberapa tetes H2SO4 pekat
-
- Menaruh dalam air yang mendidih selama 10 menit
- Menuangkan kedalam geals kimia berisi air
- Mengamati bau
D. Fenol
- Memasukan dalam tabung rx berisi air
- Mengocok
- Mengamati kelarutannya
- Membiarkan
- Memanaskan
- Mengocok
- Membagi dua
- + larutan NaOH tetes demi tetes - Mengencerkan
- Membagi dua
- + larutan FeCl3 - + air Brom
- + HCl
E. Asam Karboksilat
a. Asam Format
- Menambahkan larutan NH4OH
- Mengocok sampai bau amoniak tercium
- Mendidihkan 2-3menit
- Mendinginkan
- Menambahkan larutan AgNO3
- Memanaskan
b. Asam Asetat
- Menambahkan beberapa tetes asam asetat pekat
- menambahkan Kalium permanganat secukupnya
- Memanaskan
- Mengamati
F. Uji Kelarutan
- Memasukan dalam tabung rx
- Menambahkan 5 tetes senyawa yang kelarutannya akan diuji
- Mengaduk
- Menguji dengan H2SO4 dalam tabung rx
BAB IV
HASIL PENGEMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
A. Hidrokarbon
1. Sifat Fisik Hidrokarbon
Contoh Kelarutan dalam
Air n-heksan
Sikloheksana Tidak larut Larut
Toluena Tidak larut larut
2. Reaksi dengan KmnO4
Contoh Pengamatan
Bereaksi dalam 1 menit Tanda adanya reaksi
Sikloheksana Ya Warna ungu menjadi warna coklat
Toluena Tidak Warna ungu menjadi warna coklat
B. Benzena
1. Tuliskan persamaan reaksi nitrasi :
Jawab : C6H6 + HNO3 C6H5NO2 + H2O
2. Apa yang teramati bila benzena ditambahkan berlebih dan apabila panas reaksinya terlalu tinggi?
Jawab : Bila benzena ditambahkan berlebih (3 ml) sedikit benzena terapung diatas air. Ya, panas. Larutan tersebut terlalu tinggi dengan reaksi.
C. Alkohol
1. Bagaimana kelarutan etanol dalam air?
Jawab : Etanol dapat larut dalam air dalam waktu yang agak lama.
2. Pembuatan asetaldehida
Tuliskan persamaan reaksi pembuatan asetaldehida, bagaimana baunya?
Jawab : C2H5OH + O2 C2H4O2 + H2O
3. Pembuatan etil asetat
Tuliskan mekanisme reaksi yang terjadi, bagaimana baunya?
Jawab : CH3 – CH2OH + CH3COOH CH3C – O – CH2CH3 + H2O
O
Seperti bau balon pipa
4. Bagaimana kelarutan gliserol dalam segala perbandingan dengan air?
Jawab : Larut dalam segala perbandingan
D. Fenol
1. bagaimana bau zat tersebut? Gambarkan struktrunya!
Jawab : Menyengat
2. Bagaimana kelarutan dalam air dan sampai penambahan beberapa fenol tetap larut dalam air?
Jawab : larut dalam air, sampai penambahan ke-6 terjadi 2 lapisan. Fenol mengapung pada bagian atas larutan. Ketika dikocok terjadi perubahan warna putih susu.
3. Tuliskan persamaan reaksi pembentukan natrium fenolat?
Jawab : C6H5OH + NaOH C6H5ONa + H2O
E. Asam Karboksilat, (Asam format, HCOOH)
1. Bagaimana bau zat ini dan kelarutannya dalam air?
Jawab : Baunya menyengat, asam karboksilat larut dalam air.
2. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi hingga terbentuk endapan logam perak yang berwarna hitam!:
Jawab : HCOOH + NH4OH HCOONH4 + H2O
HCOOH + AgNO3 AgCOOH hitam + NH4NO3
3. Apa yang terjadi jika asam format direaksikan dengan HgCl2 dan tuliskan persamaan reaksinya?
Jawab : Adanya perubahan larutan terdapat endapan putih
4. Tuliskan mekanisme reaksi yang terjadi dan amati pula reduksi dari ion permanganat!
Jawab : HCOOH + KMnO4 HCOOK + HMnO4
F. Uji Kelarutan
Jenis senyawa senyawa H2O NaOH 2 M NaHCO3 jenuh HCl 1 M H2SO4
Alkana Heksana Tak larut Tak ada gas Tak larut Tak larut Tak larut
Etanol Etanol Larut Larut ada gas Larut Tak larut Tak larut
Asetal
dehida Asetal
dehida Tak larut Tak larut ada gas Tak larut Larut Larut
Aseton Aseton Tak larut Larut tak ada gas Larut Larut Tak larut
4.2. Pembahasan
Hidrokarbon merupakan segolongan senyawa yang banyak terdapat di alam sebagai minyak bumi. Indonesia banyak menghasilkan minyak bumi yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, diolah menjadi bahan bakar motor, minyak pelumas, dan aspal. Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut.
Pada percobaan ini kita akan menguji sifat kimia dan fisika dari hidrokarbon baik yang memiliki gugus fungsi ataupun tidak.
Sifat Fisik Hidrokarbon
Dalam menentukan sifat fisik dari hidrokarbon kita mengunakan air dan n-heksan untuk mengujinya dan hidrokarbon yang akan diuji adalah sikloheksana dan toluena sebagai perwakilan.
Kita mengambil 10 tetes sikloheksana dan toluena. Masing-masing kita masukan dalam tabung reaksi. Masing-masing tabung reaksi kita menambahkan 10 tetes air. Sikloheksana dan toluena tidak larut dalam air. Lalu kita mengambil kembali 10 tetes silkoheksana dan toluena. Memasukan masing-masing dalam tabung reaksi. Menambahkan 10 tetes n-heksan. Sikloheksana dan toluena larut dalam n-heksan. Karena n-heksan bersifat non polar sehingga sikloheksana dan toluena larut dalam n-heksan dan sikloheksana dan toluena bersifat non polar sedangkan air bersifat polar sehingga tidak larut dalam air.
Senyawa organik yang bersifat non polar bisa larut dalam pelarut non polar. Dan senyawa yang bersifat polar hanya bisa larut dalam pelarut polar juga. Jadi sikloheksana dan toluena tidak bisa larut dalam pelarut polar dan hanya bisa larut dalam pelarut non polar. Untuk melarutkan sikloheksana dan toluena harus menggunakan pelarut non polar.
Reaksi dengan KMnO4
Dalam reaksi dengan KMnO4 kita menggunakan sampel yaitu sikloheksana dan toluena. Mengambil 6 tetes sikloheksana dan toluena dan memasukkan dalam tabung reaksi yang berbeda. Menambahkan 2 ml etil alkohol sebagai pelarut. Menambahkan 2 tetes KMnO4 2%. Dalam 1 menit sikloheksana terjadi reaksi dengan ditandai adanya perubahan warna dari ungu menjadi coklat. Tapi untuk toluena membutuhkan waktu yang lebih dari 1 menit untuk dapat bereaksi dengan KMnO4.
Karena sikloheksana lebih reaktif dibandingkan dengan toluena dan struktur hidrokarbon alisiklik kurang stabil dibandingkan dengan hidrokarbon aromatik. Jadi sikloheksana kurang stabil dibandingkan dengan toluena sehingga untuk bereaksi dengan KMnO4 dibutuhkan waktu yang lebih lama.
Benzena
Mencampurkan 1 ml HNO3 pekat dengan 2 ml H2SO4 pekat dalam tabung reaksi. Mendinginkan tabung reaksi di bawah air kran yang mengalir. Karena antara HNO3 pekat dengan H2SO4 pekat dereaksikan akan sangat panas. Menambahkan 1 ml benzena dan dikocok dengan teliti. Memasukkan campuran tadi ke dalam gelas kimia yang berisi air kira-kira 200 ml. Terbentuk minyak kuning yang kental dan mengendap pada dasar gelas kimia.
Menambahkan benzena secara berlebih dan sebagian dari benzena terapung diatas air. Karena senyawa yang akan bereaksi dengan benzena tidak mampu lagi untuk bereaksi.
Alkohol
Melarutkan etanol dalam air sedikit demi sedikit meneteskan etanol pada air. Etanol larut dalam air meskipun memerlukan waktu yang cukup lama. Karena dalam etanol terjadi ikatan hidrogen.
Memipet 1 ml etanol ke dalam tabung reksi dan menambahkan beberapa tetes H2SO4 pekat dan beberapa butir natrium dikromat. Kemudian kita memanaskan larutan tersebut.
Memipet 1 ml etanol dan menambbahkan dengan 1 ml asam asetat dalam tabung reaksi. Menambahkan beberapa tetes H2SO4 , kemudian kita mengocok dan memanaskan diatas penangas air selama 10 menit. Kemudian menuangkan dalam gelas kimia yang telah berisi air. Dalam hal ini yang terbentuk adalah etil asetat dan terdapat bau yang sangat khas.
Fenol
Memgambil 2 ml air dan memasukkan dalam tabung reaksi. Menambahkan kristal fenol sedikit demi sedikit sambil mengocok setiap kali penambahan dan mengamati yang terjadi. Mula-mula fenol larut dalam air tapi setelah penambahan fenol yang ke-6 fenol tidak larut dalam air dan membentuk dua lapisan. Yang lapisan bagian bawah adalah larutan antara fenol dan air. Dan fenol yang lain mengapung pada bagian atas. Hal itu karena air telah jenuh sehingga tidak mau lagi bereaksi dengan fenol. Dan setelah dikocok terjadi perubahan warna menjadi putih susu.
Mengambil 2 ml etanol ke dalam tabung reaksi. Kemudian menambahkan tetes demi tetes NaOH. Fenol larut dengan NaOH dan membentuk natrium fenolat.
Asam Karboksilat
Dalam hal ini kita menggunakan asam format. Mengambil beberapa tetes dan melarutkan dalam air. Asam format larut dalam air dan memiliki bau yang sangat menyengat. Asam format dapat larut dalam air karena asam format memiliki gugus hidroksil, -OH yang dapat berikatan hidrogen dengan air. Sehingga asam format yang bersifat non polar dapat larut dalam air. Bau yang menyengat merupakan sifat fisik dari asam format.
Memipet beberapa tetes asam format dalam tabung reaksi. Menambahkan NH4OH secukupnya kemudian dikocok. Menghasilkan bau yang sangat khas. Artinya asam format bereaksi dengan NH4OH. Kemudian kita panaskan diatas penangas air sehingga kelebihan amoniak akan hilang dan menghasilkan kembli asam format. Menambahkan AgNO3 secukupnya. Setelah direaksikan dengan AgNO3 terdapat endapan putih tetapi setelah dipanaskan menjadi endapan hitam.
Mengambil ml HgCl2 dan menambahkan beberapa tetes asam format dan kemudian dipanaskan. Setelah dipanaskan adanya perubahan larutan dan menghasilkan endapan putih.
Memipet ml H2SO4 encer dan menambahkan beberapa tetes asam format. Kemudian menmbhakn KMnO4. Menghasilkan warna merah jambu. H2SO4 hanya sebagai katalis.
Uji Kelarutan
Memasukan 2 ml pereaksi kedalam tabung reaksi dan menambahkan 5 tetes senyawa yang akan diuji. Untuk alkohol yaitu etanol larut dalam air karena etanol mengandung gugus hidroksil sehingga dapat bereaksi dengan air dan karena adanya ikatan hidrogen. Untuk aldehid yaitu asetal dehid tidak larut dalam air, begitu pula untuk aseton yang tidak larut dalam air tapi untuk asam karboksilat dapat larut dalam air.

jenis koloid


Jenis Koloid
Tabel jenis-jenis Koloid
No
Fase Terdispersi
Medium Pendispersi
Nama
Contoh
1
Padat
Padat
Sol Padat
Gelas Berwarna
2
Padat
Cair
Sol
Sol Emas
3
Padat
Gas
Aerosol
Asap
4
Cair
Padat
Emulsi Padat
Jeli
5
Cair
Cair
Emulsi
Susu
6
Cair
Gas
Aerosol Cair
Kabut
7
Gas
Padat
Buih Padat
Karet
8
Gas
Cair
Buih
Buih Sabun
1. Sol
Sol adalah sistem koloid yang terdiri atas partikel padat.
2. Aerosol
Aerosol adalah sistem koloid yang terdiri atas partikel padat atau partikel cair
http://kimia.upi.edu/staf/nurul/Web%202011/0901979/images/3.jpg
3. Emulsi
Emulsi adalah sitem koloid yang fase terdispersi dan medium pendispersinya zat cair.
4. Buih
Buih adalah sistem koloid yang terdiri atas fase terdispersi gas dalam medium pendispersi zat cair
http://kimia.upi.edu/staf/nurul/Web%202011/0901979/images/5.jpg
5. Gel
Gel adalah koloid yang wujudnya berada diantara padat dan cair.
http://kimia.upi.edu/staf/nurul/Web%202011/0901979/images/2.jpg

Rabu, 21 Maret 2012

Unsur golongan IV A


BAB 1
PENDAHULUAN

Unsur golongan IVA merupakan unsur yang sangat penting, seperti karbon yang merupakan basis dari kehidupan di bumi dan  silikon yang sangat vital bagi struktur fisik bagi lingkungan dalam bentuk kerak bumi.Golongan IVA pada tabel sistem periodik disebut pula golongan karbon karena unsur pertama dan umum ditemukan.Diantara unsur-unsur Golongan IVA adalah karbon (C), silikon (Si), germanium (Ge), timah (Sn), dan timbal (Pb) yang menunjukkan keanekaragaman yang patut dipertimbangkan dalam hal sifat kimia dan fisiknya.
Adapun faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan terbentuknya ion positif pada golongan 4 dari atas ke bawah adalah :
A.          Elektronegativitas
Elektronegativitas merupakan ukuran kecenderungan suatu atom untuk menarik elektron.dimana unsur yang paling elektronegatif (fluor) elektronegativitasnya 4.Suatu atom yang elektronegativitasnya rendah, kurang kuat menarik elektron. Artinya bahwa atom ini akan cenderung kehilangan pasangan elektron bila berikatan dengan atom lain. Atom yang di amati cenderung membawa muatan positif parsial atau membentuk ion positif.
http://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/anorganik/eneg.gif
Sifat logam biasanya dikaitkan dengan elektronegativitas yang rendah.Seperti elektronegativitas turun dari karbon ke silikon, tetapi setelah itu terjadi ketidakteraturan, karena itu sepertinya tidak ada kecenderungan hubungan antara non-logam hingga logam dengan elektronegativitas.
B. Energi ionisasi
Energi ionisasi didefinisikan sebagai energi yang diperlukan untuk melepas satu elektron terluar, dinyatakan dalam kJ mol-1.
Energi ionisasi pertama:
http://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/anorganik/padding.gifhttp://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/anorganik/1stieeq.gif
Energi ionisasi kedua:
http://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/anorganik/padding.gifhttp://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/anorganik/2ndieeq.gif
. . . dan seterusnya
Unsur golongan 4 tidak ada yang membentuk ion 1+, jadi mengamati energi ionisasi pertama saja tidak berguna. Beberapa unsur membentuk ion 2+ dan (untuk beberapa tingkat) 4+.
Tabel dibawah ini menunjukkan energi ionisasi total yang diperlukan untuk membentuk ion 2+, bervariasi dari atas ke bawah dalam satu golongan. Nilainya dinyatakan dalam kJ mol-1.
http://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/anorganik/iechart12.gif
Energi ionisasi cenderung turun dari atas ke bawah dalam satu golongan – meskipun ada sedikit peningkatan pada timbal. Kecenderungan ini karena:
Ø  Atom-atom menjadi lebih besar karena bertambahnya elektron. Elektron terluar makin jauh dengan inti atom, sehingga daya tarik inti kurang – dan elektron lebih mudah lepas.
Ø  Elektron terluar terlindungi dari pengaruh inti dengan bertambahnya elektron yang lebih dalam.
Ø  Dua pengaruh tersebut lebih besar dibanding pengaruh kenaikan muatan inti.
Penurunan energi ionisasi jika bergerak dari atas ke bawah dalam satu golongan yang sepertinya menjadikan timah dan timbal dapat membentuk ion positif, namun demikian, tidak ada indikasi dari gambar ini bahwa mereka mungkin membentuk ion positif.Tetnergi ionisasi karbon pada puncak api golongan terlalu besar dan tidak memungkinkan untuk membentuk ion positif yang sederhana.



















BAB II
GOLONGAN IVA
KARBON

A.    KARBON ( C )
Karbon adalah salah satu unsur yang terdapat dialam dengan symbol dalam sistem peridoik adalah “C”. Nama “carbon” berasal dari bahasa latin “carbo” yang berarti “coal” atau “charcoal”. Istilah “coal” menyatakan sediment berwarna hitam atau coklat kehitaman yang bersifat mudah terbakar dan terutama memiliki komposisi utama belerang, hydrogen, oksigen, dan nitrogen.Karbon memiliki nomor atom 6 dan nomor massa 12,011, terletak pada golongan 4A atau 14 dan terdapat dalam periode 2 dan blok p. Konfigurasi electron atom karbon adalah 1s2 2s2 2p2 atau [He] 2s2 2p2 dengan susunan electron dalam kulit atomnya adalah 2 4. Jumlah tingkat energinya adalah 2, dimana tingkat pertama terdapat 2 elektron dan tingkat kedua terdapat 4 elektron.
Karbon merupakan unsur ke-19 yang paling banyak terdapat di kerak bumi yaitu dengan prosentase berat 0,027%, dan menjadi unsur paling banyak ke-4 terdapat jagat raya setelah hydrogen, helium, dan oksigen. Ditemukan baik di air, darat, dan atmosfer bumi, dan didalam tubuh makhluk hidup. Karbon membentuk senyawaan hampir dengan semua unsur terutama senyawa organic yang banyak menyusun dan menjadi bagian dari makhluk hidup.
Keistimewaan unsur karbon dibandingkan dengan unsur golongan IV A yang lain, unsur karbon secara alamiah mengikat dirinya sendiri dalam rantai, baik dengan ikatan tunggal C – C, ikatan rangkap dua C = C, maupun ikatan rangkap tiga C ≡ C. Hal ini terjadi karena unsur karbon mempunyai energi ikatan C – C yang kuat,yaitu sebesar 356 kj/ mol.
Bentuk karbon yang paling banyak dikenal adalah intan dan grafit . Susunan molekul intan lebih rapat dibandingkan dengan grafit. Kerapatan intan adalah 3,51 g / cm3 , sedangkan grafit 2,22 g / cm3. Namun grafit mempunyai kestabilan yang lebih baik dialam,yakni pada 1 atm 300K adalah 2,9 kj / mol.
Dari rapatannya tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk mengubah grafit menjadi nyan diperlukan tekanan yang besar . ari ifat thermodinamika pada 300K, 1.500 atm mncapai keseimbangan grafit dan intan ,tetapi berjalan sangat lamban.
1.      Sifat-Sifat Karbon
                        Unsur karbon terdapat dalam tiga bentuk yaitu bentuk amorf,grafit,dan intan.
Ø  Amorf
Unsur karbon dalam bentuk amorf,selain terdapat dialam,juga dihasilkan dari pembakaran terbatas minyak bumi (jumlah oksigen terbatas, sekitar 50 % dari jumlah oksigen yang diperlukan untuk pembakaran sempurna). Secara alami,karbon amorf dihasilkan dari perubahan serbuk gergaji,lignit batu bara,gambut,kayu,batok kelapa,dan biji-bijian.
Ø  Grafit
Grafit adalah zat bukan logam yang mampu mengantarkan panas dengan baik. Bentuk kristal mikro grafit banyak kita kenal sebagai arang,jelaga,atau jelaga minyak. Sifat fiska grafit ditentukan oleh sifat dan luasnya permukaan. Bentuk grafit yang halus akan mempunyai permukaan yang relatif lebih luas,sehingga dengan sedikit gaya tarik akan mudah menyerap gas dan zat terlarut.
Grafit, terdapat dalam bentuk padatan yang memiliki ukuran kristal dan tingkat kemurnian yang berbeda-beda. Grafit dpat dibuat dar kokas (bentuk karbon amorf) menurut reaksi berikut :
                                      C (amorf)                       C (grafit)
Ø  Intan
Bentuk unsur karbon yang ketiga adalah intan. Intan secara alami diperoleh dari karbon yang dikenal tekanan dan suhu tinggi dalam perut bumi. Intan juga dapat dibuat dari grafit yang diolah pada suhu 3.000 K dan tekanan lebih dari 1,25 x 107 Pa. Proses ini menggunakan katalis logam transisi,seperti kromium (Cr), besi (Fe), dan platina.
            Karbon memiliki dua isotop yang stabil yaitu 12C dengan kelimpahan 98,93% dan 13C dengan kelimpahan 1,07%. IUPAC telah menggunakan isotop 12C untuk menentukan berat atom unsur dalam sistem periodic. Isotop 14C terdapat dialam dan bersifat sebagai radioaktif dengan kelimpahan hanya sampai 0.0000000001%,  terdapat sekitar 15 isotop karbon.
2.      Senyawa Karbon
            Karbon dioksida ditemuka di atmosfir bumi dan terlarut dalam air. Karbon juga merupakan bahan batu besar dalam bentuk karbonat unsur-unsur berikut: kalsium, magnesium, dan besi. Batubara, minyak dan gas bumi adalah hidrokarbon. Karbon sangat unik karena dapat membentuk banyak senyawa dengan hidrogen, oksigen, nitrogen dan unsur-unsur lainnya. Dalam banyak senyawa ini atom karbon sering terikat dengan atom karbon lainnya. Ada sekitar sepuluh juta senyawa karbon, ribuan di antaranya sangat vital bagi kehidupan. Tanpa karbon, basis kehidupan menjadi mustahil. Walau silikon pernah diperkirakan dapat menggantikan karbon dalam membentuk beberapa senyawa, sekarang ini diketahui sangat sukar membentuk senyawa yang stabil dengan untaian atom-atom silikon. Atmosfir planet Mars mengandung 96,2% CO2. Beberapa senyawa-senyawa penting karbon adalah karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), karbon disulfida (CS2), kloroform (CHCl3), karbon tetraklorida (CCl4), metana (CH4), etilen (C2H4), asetilen (C2H2), benzena (C6H6), asam cuka(CH3COOH) dan turunan-turunan mereka.
3.      Cara Pemerolehan Karbon
            Karbon terdapat dialam sebagai grafit . Grafit buatan dengan mereaksikan coke dengan silica (SiO2) dengan reaksi sebagai berikut:

SiO2 + 3C (2500°C) ? “SiC” ? Si (g) + C(graphite)

Karbon juga dapat diperoleh  dari pembakaran hidrokarbon atau coal, atau yang lainnya dengan kondisi udara yang terbatas sehigga terjadi pembakaran yang tidak sempurna.

4.      Kegunaan Karbon
Karbon menjadi unsur yang memiliki banyak manfaat didunia ini. Berbagai macam aplikasinya baik dalam bentuk senyawaan maupun dalam bentuk unsur memiliki banyak manfaat. Untuk karbon dalam bentuk senyawaan adalah sebagai sumber makanan untuk kelangsungan makhluk hidup di bumi, kita tahu bahwa berbagai mcam makanan yang kita konsumsi adalah tersusun atas karbon.
 Hidrokarbon yang merupakan senyawaan karbon dan hydrogen dipakai untuk bahan bakar, petroleum dipakai untuk produksi gasoline dan kerosin. Celulosa merupakan polimer yang mengandung karbon dalam bentuk katun, wool, linen, dan sutra dipakai sebagai bahan pakaian. Plastik merupakan sintetik polimer karbon dengan banyak manfaat penggunaan.Karbon dapat membentuk alloy atau paduan logam dengan besi yang membentuk baja.Karbon hitam dipakai sebagai pigmen dalam tinta, cat, dan dipakai juga sebagai pengisis dalam industri ban dan plastic.Karbon dipakai sebagai agen pereduksi dalam berbagai reaksi kimia pada suhu yang sangat tiggi.

B.     SILIKON ( Si )
Silikon (Latin: silicium) merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol Si dan nomor atom 14. Ia merupakan unsur kedua paling berlimpah setelah oksigen di dalam kerak Bumi, mencapai hampir 25.7% . Unsur kimia ini ditemukan oleh Jons Jakob Berzelius. Terdapat dialam dalam bentuk tanah liat, granit, kuartza dan pasir,kebanyakan dalam bentuk silikon dioksida (dikenal sebagai silika) dan dalam bentuk silikat.
Silikon adalah polimer nonorganik yang bervariasi, dari cairan, gel, karet, hingga sejenis plastik keras. Beberapa karakteristik khusus silikon: tak berbau, tak berwarna, kedap air, serta tak rusak akibat bahan kimia dan proses oksidasi, tahan dalam suhu tinggi, serta tidak dapat menghantarkan listrik.
1.      Karakteristik Silikon
Atom silikon seperti halnya atom karbon, dapat membentuk empat ikatan secara serentak silikon dalam susunan petrahedral, unsur Si mengkristal dengan struktur kubus pusat muka (fcc) seperti intan, silikon bersifat semi konduktor. Dalam SiO2, setiap atom Si terikat pada empat atom O dan tiap atom O terikat pada dua atom Si. Susunan struktur tersebut membentuk jaringan yang sangat besar, yaitu struktur kristal kovalen raksasa (seperti intan). Kuarsa mempunyai titik leleh tinggi dan bersifat insulator. Kuarsa merupakan bentuk umum untuk silika namun, sesungguhnya bentuk-bentuk silika lain banyak, sehingga umumnya disebut mineral silika. Sebagian besar silika tidak larut dalam air. Hanya silikat dari logam alkali yang dapat diperoleh sebagai senyawa yang larut dalam air. Sifat umum dari mineral silikat adalah kekomplekan anion silikatnya, namun struktur dasarnya merupakan tetrahedral sederhana dari empat atom O disekitar atom pusat Si, tetrahedral ini dapat berupa:
Ø  Unit terpisah
Ø  Bergabung menjadi rantai atau cincin dari 2,3,4 atau 6 gugus
Ø  Bergabung membentuk rantai tunggal yang panjang atau rantai ganda
Ø  Tersusun dalam lembaran
Ø  Terikat menjadi kerangka tiga dimensi

SiO44-(aq) + 4H+(aq) → Si(OH)4(aq)

2.      Sifat-Sifat Silikon
            Silikon kristalin memiliki tampak kelogaman dan bewarna abu-abu. Silikon merupakan unsur yang tidak reaktif secara kimia (inert), tetapi dapat terserang oleh halogen dan alkali. Kebanyakan asam, kecuali hidrofluorik tidak memiliki pengaruh pada silikon.Unsur silikon mentransmisi lebih dari 95% gelombang cahaya infra merah, dari 1,3 sampai 6 mikrometer.
3.      Senyawa Silikon
Senyawa silikat dan silikon adalah; silikat, silana (SiH4), asam salisik (H4.SiO4), silikon karbida (SiC), silikon dioksida (SiO2), silikon tetraklorida(SiCl4), silikon tetrafluorida (SiF4), & tetraklora silana(HSiCl3).
4.      Cara Pemerolehan
Silikon (Si) dipeeoleh dlm pembentukan komersial biasa dg reduksi SiO2 dg karbon atau CaC2 dlm tungku pemanas listrik utuk memperolh kemurnian yg sgt tinggi (utk digunakan sbg semikonduktor) unsurnya pertama-tama diubah menjadi klorida, yg direduksi kembali menjadi logam oleh hidrogen suhu tinggi. Setelah pengecoran menjadi batangan kemudian dihaluskan (zone refined).
Batangn logam dipanaskan dekat ujungnya sehingga dihasilkan lempeg bersilang dari lelehan silikon (Si). Karena pengotor lebih larut dlm lelehan tersebut drpd dlm padatannya yg terkonsentrasi dlm lelehan, & daerah yg meleleh, kemudian bergerak lambat sepanjang batangan dgn pemindahan sumber panas. Hal ini membawa pengotor sampai ke ujung. Proses ini perli di ulang. Ujung yg tidak murni kemudian dipotong.
5.      Kegunaan Silikon
Silikon adalah salah satu unsur yang berguna bagi manusia. Dalam bentuknya sebagai pasir dan tanah liat, dapat digunakan untuk membuat bahan bangunana seperti batu bata. Ia juga berguna sebagai bahan tungku pemanas dan dalam bentuk silikat ia digunakan untuk membuat enamels (tambalan gigi), pot-pot tanah liat, dsb. Silika sebagai pasir merupakan bahan utama gelas Gelas dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk dan digunakan sebagai wadah, jendela, insulator,dan aplikasi-aplikasi lainnya. Silikon tetraklorida dapat digunakan sebagai gelas iridize.
Silikon super murni dapat didoping dengan boron, gallium, fosfor dan arsenik untuk memproduksi silikon yang digunakan untuk transistor, sel-sel solar, penyulingan, dan alat-alat solid-state lainnya, yang digunakan secara ekstensif dalam barang-barang elektronik dan industri antariksa. Hydrogenated amorphous silicone memiliki potensial untuk memproduksi sel-sel murah untuk mengkonversi energi solar ke energi listrik.
Silikon sangat penting untuk tanaman dan kehidupan binatang. Diatoms dalam air tawar dan air laut mengekstrasi silika dari air untuk membentuk dinding-dinding sel. Silika ada dalam abu hasil pembakaran tanaman dan tulang belulang manusia. Silikon bahan penting pembuatan baja dan silikon karbida digunakan dalam alat laser untuk memproduksi cahaya koheren dengan panjang gelombang 4560 A.
C.    GERMANIUM ( GE )
Logam ini ditemukan di
Ø  argyrodite, sulfida germanium dan perak
Ø  germanite, yang mengandung 8% unsur ini
Ø  bijih seng
Ø  batubara
Ø  mineral-mineral lainnya
Unsur ini diambil secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan bijih-bijih seng, dan sebagai produk sampingan beberapa pembakaran batubara. Germanium dapat dipisahkan dari logam-logam lainnya dengan cara distilasi fraksi tetrakloridanya yang sangat reaktif. Tehnik ini dapat memproduksi germanium dengan kemurnian yang tinggi.
1.   Sifat-Sifat Germanium
Unsur ini logam yang putih keabu-abuan. Dalam bentuknya yang murni, germanium berbentuk kristal dan rapuh. Germanium merupakan bahan semikonduktor yang penting. Tehnik pengilangan-zona (zone-refining techniques) memproduksi germanium kristal untuk semikonduktor dengan kemurnian yang sangat tinggi. Germanium (Ge) stabil di udara & air pd keadaan yg normal, & sukar bereaksi dgn alkali & asam, kecuali dengan asam nitrat.
2.   Senyawa Germanium
Senyawa germanium adalah GeO2, GeCl4,GeS2, SiGe.
3.   Cara Pemerolehan
Keberadaan germanium dialam sangat sedikit, yang diperoleh dari batu bara dan batuan seng pekat.nsur ini lebih reaktif daripada silikon, dan dapat larut dalam HNO3 dan H2SO4 pekatSEperti silikon, germanium juga merupakan bahan semikonduktor.
4.   Kegunaan Germanium
Kegunaan umum germanium adalah sebagai bahan semikonduktor. Kegunaan lain unsur ini adalah sebagai bahan pencampur logam, sebagai fosfor di bola lampu pijar dan sebagai katalis. Germanium dan germanium oksida tembus cahaya sinar infra merah dan digunakan dalam spekstroskopi infra mera dan barang-baran optik lainnya, termasuk pendeteksi infra merah yang sensitif. Index refraksi yang tinggi dan sifat dispersi oksidanya telah membuat germanium sangat berguna sebagai lensa kamera wide-angle danmicroscope objectives.
 Bidang studi kimia organogermanium berkembang menjadi bidang yang penting. Beberapa senyawa germanium memiliki tingkat keracunan yang rendah untuk mamalia, tetapi memiliki keaktifan terhadap beberap jenis bakteria, sehingga membuat unsur ini sangat berguna sebagai agen kemoterapi.

D.    TIMAH ( Sn )

Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin dengan symbol kimia Sn. Nama latin dari timah adalah “Stannum” dimana kata ini berhubungan dengan kata “stagnum” yang dalam bahasa inggris bersinonim dengan kata “dripping” yang artinya menjadi cair / basah, penggunaan kata ini dihubungkan dengan logam timah yang mudah mencair.
Timah merupakan logam putih keperakan, logam yang mudah ditempa dan bersifat flesibel, memiliki struktur kristalin, akan tetapi bersifat mudah patah jika didinginkan. Logam timah memiliki dua bentuk alotrop yaitu ?-Timah dan ?-Timah. ?-Timah biasa disebut sebagai timah abu-abu karena warnanya abu-abu, dan memiliki struktur kristal kubik mirip diamond, silicon, dan germanium. Alotrop  ?-Timah ada dibawah suhu 13,20C dan tidak memiliki sifat logam sama sekali. Diatas suhu ini timah ada dalam bentuk ?-Timah, timah jenis inilah yang kita lihat sehari-hari. Timah ini biasa disebut sebagai timah putih disebabkan warnanya putih mengkilap, dan memiliki struktur kristal tetragonal. Tingkat resistansi transformasi dari timah putih ke timah hitam dapat ditingkatkan dengan pencampuran logam lain pada timah seperti seng, bismuth, atau gallium.
Timah adalah unsur dengan jumlah isotop stabil yang terbanyak dimana jangkauan isotop ini mulai dari 112 hingga 126. Dari isotop-isotop tersebut yang paling banyak jumlahnya adalah isotop 120Sn dimana komposisinya mencapai 1/3 dari jumlah isotop Sn yang ada, 116Sn, dan 118Sn. Isotop yang paling sedikit jumlahnya adalah 115Sn. Unsur timah yang memiliki jumlah isotop yang banyak ini sering dikaitkan dengan nomor atom Sn yaitu 50 yang merupakan “magic number” dalam pita kestabilan fisika nuklir. Beberapa isotop bersifat radioaktif dan beberapa yang lain bersifat metastabil (dengan lambang m).
1.   Sifat-Sifat Timah
Timah biasa terbentuk oleh 9 isotop yang stabil. Ada 18 isotop lainnya yang diketahui. Timah merupakan logam perak keputih-putihan, mudah dibentuk, ductile dan memilki struktur kristal yang tinggi. Jika struktur ini dipatahkan, terdengar suara yang sering disebut tangisan timah ketika sebatang unsur ini dibengkokkan.
2.  Senyawa Timah
Senyawaan timah yang penting adalah organotin, SnO2, Stanat, timah klorida, timah hidrida, dan timah sulfide.
3.  Cara Pemerolehan
Ø Berbagai macam metode dipakai untuk membuat timah dari biji timah tergantung dari jenis
biji dan kandungan impuritas dari biji timah. Bijih timah yang biasa digunakan untuk produksi adalah dengan kandungan 0,8-1% (persen berat) timah atau sedikitnya 0,015% untuk biji timah berupa bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan kemudian dipisahkan dari material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji yang telah dihancurkan dilewatkan dalam “floating tank” dan titambahkan zat kimia tertentu sehingga biji timahnya bisa terapung sehingga bisa dipisahkan dengan mudah.
Ø Biji timah kemudian dikeringkan dan dilewatkan dalam alat pemisah magnetik sehingga kita dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang berupa logam besi. Biji timah yang keluar dari proses ini memiliki konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir semuanya berupa mineral Cassiterite.
Ø Cassiterite selanjutnya diletakkan dalam furnace bersama dengan karbon dalam bentuk coal atau minyak bumi. Adakalanya juga ditambahkan limestone dan pasir untuk menghilangkan impuritasnya kemudian material dipanaskan pada suhu 1400 C. Karbon bereaksi dengan CO2 yang ada didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi dengan cassiterite membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah yang dihasilkan dipisahkan melalui bagian bawah furnace untuk diproses lebih lanjut. Untuk memperoleh timah dengan kemurnian yang tinggi maka dapat dilakukan dengan menggunakan proses elektrolisis. Dengan cara ini kemurnian timah yang diperoleh bisa mencapai 99,8%.
Ø Berbagai macam metode dipakai untuk membuat timah dari biji timah tergantung dari jenis biji dan kandungan impuritas dari biji timah. Bijih timah yang biasa digunakan untuk produksi adalah dengan kandungan 0,8-1% (persen berat) timah atau sedikitnya 0,015% untuk biji timah berupa bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan kemudian dipisahkan dari material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji yang telah dihancurkan dilewatkan dalam “floating tank” dan titambahkan zat kimia tertentu sehingga biji timahnya bisa terapung sehingga bisa dipisahkan dengan mudah.
Ø Biji timah kemudian dikeringkan dan dilewatkan dalam alat pemisah magnetik sehingga kita dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang berupa logam besi. Biji timah yang keluar dari proses ini memiliki konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir semuanya berupa mineral Cassiterite.
Ø Cassiterite selanjutnya diletakkan dalam furnace bersama dengan karbon dalam bentuk coal atau minyak bumi. Adakalanya juga ditambahkan limestone dan pasir untuk menghilangkan impuritasnya kemudian material dipanaskan pada suhu 1400 C. Karbon bereaksi dengan CO2 yang ada didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi dengan cassiterite membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah yang dihasilkan dipisahkan melalui bagian bawah furnace untuk diproses lebih lanjut. Untuk memperoleh timah dengan kemurnian yang tinggi maka dapat dilakukan dengan menggunakan proses elektrolisis. Dengan cara ini kemurnian timah yang diperoleh bisa mencapai 99,8%.
4. Kegunaan Timah
Logam timah banyak dipergunakan untuk solder(52%), industri plating (16%), untuk bahan dasar kimia (13%), kuningan & perunggu (5,5%), industri gelas (2%), dan berbagai macam aplikasi lain (11%).

E.     TIMBAL ( Pb )

Logam timbal telah dipergunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu (sekitar 6400 SM) hal ini disebabkan logam timbal terdapat diberbagai belahan bumi, selain itu timbal mudah di ekstraksi dan mudah dikelola. Unsur ini telah lama diketahui dan disebutkan di kitab Exodus. Para alkemi mempercayai bahwa timbal merupakan unsur tertua dan diasosiasikan dengan planet Saturnus. Timbal alami, walau ada jarang ditemukan di bumi.
Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Lead” dengan simbol kimia “Pb”. Simbol ini berasal dari nama latin timbal yaitu “Plumbum” yang artinya logam lunak. Timbal memiliki warna putih kebiruan yang terlihat ketika logam Pb dipotong akan tetapi warna ini akan segera berubah menjadi putih kotor atau abu-abu gelap ketika logam Pb yang baru dipotong tersebut terekspos oleh udara.
Timbal memiliki empat isotop yang stabil yaitu 204Pb, 206Pb, 207Pb, dan 208Pb. Standar massa atom Pb rata-rata adalah 207,2. Sekitar 38 isotop Pb telah ditemukan termasuk isotop sintesis yang bersifat tidak stabil. Isotop timbal dengan waktu paruh yang terpanjang dimiliki oleh 205Pb yang waktu paruhnya adalah 15,3 juta tahun dan 202Pb yang memiliki waktu paruh 53.000 tahun.
Timbal memiliki nomor atom 82 dan nomor massa 207,2. Dengan nomor atom 82 maka timbal memiliki konfigurasi elektron [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p2 dengan jumlah elektron tiap selnya adalah 2, 8, 18, 32, 18, 4. Timbal berada pada golongan IVA (14) bersama dengan C, Si, Ge, dan Sn, periode 6 dan berada pada blok s.
1.    Sifat-Sifat Timbal
Timbal atau Timah Hitam (Pb) adalah unsur yang bersifat logam, hal ini merupakan anomali karena unsur-unsur diatasnya (Gol IV) yakni Karbon dan Silikon bersifat non-logam. Di alam, timbal ditemukan dalam mineral Galena (PbS), Anglesit (PbSO4 ) dan Kerusit (PbCO3,), juga dalam keadaan bebas. Memiliki sifat khusus seperti dibawah ini, yakni:
1. Berwarna putih kebiru-biruan dan mengkilap.
2. Lunak sehingga sangat mudah ditempa.
3. Tahan asam, karat dan bereaksi dengan basa kuat.
4. Daya hantar listrik kurang baik. (Konduktor yang buruk)
5. Massa atom relative 207,2
6. Memiliki Valensi 2 dan 4.
7. Tahan Radiasi
8. Timbal larut dalam beberapa asam
9. Bereaksi secara cepat dengan halogen
Timbal sering kali memiliki sifat tampak seperti gas mulia yaitu  tidak reaktif, ditunjukkan oleh harga potensial standarnya sebesar – 0,13 V. kereaktifan yang rendah ini dikaitkan dengan overvoltage yang tinggi terhadap hidrogen, dan juga dalam beberapa hal tidak terlarutkan oleh H2SO4 pekat dan HCl pekat.

Sifat Timbal yang lain
Berbagai macam timbal oksida mudah direduksi menjadi logamnya. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan reduktor glukosa, atau mencampur antara PbO dengan PbS kemudian dipanaskan.
                  2PbO + PbS   à   3 Pb + SO2
Bila dipanaskan dengan nitrat dari logam alkali maka logam timbal akan membentuk PbO yang umumnya disebut sebagai litharge. PbO adalah contoh dari timbal dengan biloks 2. PbO larut dalam asam nitrat dan asam asetat. PbO juga larut dalam larutan basa membentuk garam plumbit.
PbO2 adalah contoh dari timbal dengan biloks 4 dan merupakan agen pengoksidasi yang kuat. Karena PbO larut dalam asam dan basa maka PbO bersifat amfoter. Senyawa timbal dengan dua macam biloks juga ada yaitu Pb3O4 yang dikenal dengan nama minium.
2.    Senyawa Timbal
Senyawa  timbal yang umum adalah Tetra Etil Lead (TEL), PbO2, Timbal(II) Klorida (PbCl2), Timbal tetroksida (Pb3O4), dan Timbal(II) Nitrat.
3.     Cara Pemerolehan
Pada umumnya biji timbal mengandung 10% Pb dan biji yang memiliki kandungan timbal minimum 3% bisa dipakai sebagai bahan baku untuk memproduksi timbal. Biji timbal pertama kali dihancurkan dan kemudian dipekatkan hingga konsentrasinya mencapai 70% dengan menggunakan proses “froth flotation” yaitu proses pemisahan dalam industri untuk memisahkan material yang bersifat hidrofobik dengan hidrofilik.
Kandungan sulfida dalam biji timbal dihilangkan dengan cara memanggang biji timbal sehingga akan terbentuk timbal oksida (hasil utama) dan campuran antara sulfat dan silikat timbal dan logam-logam lain yang ada dalam biji timbal. Pemanggangan ini dilakukan dengan menggunakan aliran udara panas. Reaksi yang terjadi adalah:
MSn + 1.5nO2 → MOn + nSO2.
Timbal oksida yang terbentuk direduksi dengan menggunakan alat yang dinamakan “blast furnace” dimana pada proses ini hampir semua timbal oksida akan direduksi menjadi logam timbal. Hasil timbal dari proses ini belum murni dan masih mengandung kontaminan seperti Zn, Cd, Ag, Cu, dan Bi. Timbal oksida yang tidak murni ini kemudian dicairkan dalam “furnace reverberatory” dan ditreatment menggunakan udara, uap, dan belerang dimana kontaminan akan teroksidasi kecuali perak, emas, dan bismuth. Kontaminan ini akan terapung pada bagian atas sehingga dapat dipisahkan. Logam perak dan emas dipisahkan, dan bismuthnya dihilangkan dengan menggunakan logam kalsium dan magnesium. Hasil logam yang dihasilkan dari keseluruhan proses ini adalah logam timbal. Logam timbal yang sangat murni diperoleh dengan cara elektrolisis meggunakan elektrolit silica flourida.
4.    Kegunaan Timbal
Timbal memiliki kegunaan yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup manusia apabila dikelola secara bijaksana, adapun berbagai kegunaan dari timbal antara lain:
a.       Timbal digunakan dalam accu dimana accu ini banyak dipakai dalam bidang automotif.
b.      Timbal dipakai sebagai agen pewarna dalam bidang pembuatan keramik terutama untuk warna kuning dan merah.
c.       Timbal dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat listrik.
d.      Timbal dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada peralatan pancing untuk pemberat disebakan timbale memiliki densitas yang tinggi, harganya murah dan mudah untuk digunakan.
e.        Lembaran timbal dipakai sebagai bahan pelapis dinding dalam studio musik.
f.       Timbal dipakai untuk pelindung alat-alat kedokteran, laboratorium yang menggunakan radiasi misalnya sinar X.
g.      Timbal cair dipergunakan sebagai agen pendingin dalam peralatan reactor yang menggunakan timbale sebagai pendingan.
h.      Kaca timbal mengandung 12-28% Pb dimana dengan adanya Pb ini akan mengubah karakteristik optis dari kaca dan mereduksi transmisi radiasi.
i.        Timbal banyak dipakai untuk elektroda pada peralatan elektrolisis.
j.        Timbal digunakan untuk solder untuk industri elektronik.
k.      Timbal dipakai dalam berbagai kabel listrik bertegangan tinggi untuk mencegah difusi air dalam kabel.
l.        Timbal ditambahkan dalam peralatan yang terbuat dari kuningan agar tidak licin dan biasanya digunakan dalam peralatan permesinan.
m.    Timbal dipakai dalam raket untuk memperberat massa raket.
n.      Timbal karena sifatnya tahan korosi maka dipakai dalam bidang kontruks.
o.      Dalam bentuk senyawaan maka tetra-etil-lead dipakai sebagai anti-knock pada bahan bakar.
p.      Semikonduktor berbahan dasar timbal banyak seperti Timbal telurida, timbale selenida, dan timbale antimonida dipakai dalam peralatan sel surya dan dipakai dalam peralatan detektor inframerah.
q.      Timbal biasanya dipakai untuk menyeimbangkan roda mobil tapi sekarang dilarang karena pertimbangan lingkungan.
r.        Digunakan sebagai aditif bahan bakar (TEL), berfungsi untuk mengurangi knock pada mesin.











BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.         Golongan IVA pada tabel sistem periodik disebut pula golongan karbon.
2.         Dinamakan golongan karbon karena unsur pertama dan umum ditemukan.
3.         Unsur-unsur Golongan IVA adalah karbon (C), silikon (Si), germanium (Ge), timah (Sn), dan timbal (Pb).
4.         Setiap Unsur memiliki sifat,kesenyawaan,cara pemerolehan,dan kegunaan yang berbeda-beda.
5.         Adapun faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan terbentuknya ion positif pada golongan 4 dari atas ke bawah adalah Elektronegativitas dan energi ionisasi.













Daftar Pustaka

Anonim, A. 2012. Golongan IVA. http://www.chem-is-try.org ( Diakses 18 Maret 2012 )
Anonim, B. 2012. Golongan IVA Karbon. http://belajarkimia.com ( Diakses 18 Maret 2012 )
Anonim, C. 2012.Golongan IVA Pada SPU. Belajarkimia.com ( Diakses !8 Maret 2012 )
Anonim, D. 2012. Golongan IVA. http://www.artikelkimia.info/ ( 18 Maret 2012 )
Anonim, E. 2012. Golongan IVA Kimia. http://chemistry-science29.blogspot.com
( 18 Maret 2012 )
Sutresna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia.Bandung : Grafindo Media Pratama.












Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr… Wb…
            Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nyalah kita diberikan kesehatan sampai saat sekarang ini. Dan tak lupa pula shalawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW serta para sahabat-sahabatnya, dan pengikutnya hingga akhir zaman, dimana telah mengajarkan Iman dan Islam kepada kita semua, sehingga dapat menikmati indahnya keimanan dan islam.
            Syukur yang tak terhingga dari kelompok kami ucapkan karena dapat menyelesaikan makalah Kimia Anorganik yang berjudul “Golongan IVA”. Terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang berperan dalam penyelesaian makalah ini terutama dosen pembimbing mata kuliah Kimia Anorganik yang telah banyak membantu hingga makalah ini dapat kami terselesaikan. Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih banyak kesalahan, untuk itu kami selaku  penulis mengharapkan kritik  dan saran yang membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan makalah yang kami buat dimasa yang akan datang.
            Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.
 Amin.
Wassalamu’alaikum Wr... Wb…                          
                                                                                                                                   
                                                                                    Pontianak, 19 Maret 2012

                                                                                                Kelompok 6



MAKALAH
 KIMIA ANORGANIK

“ GOLONGAN IVA KARBON ”


Syarif Dede Setiawan             101620438

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PONTIANAK
2012