Campuran merupakan materi yang terdiri dari dua zat atau lebih. Campuran dapat bersifat
homogen dan bersifat heterogen. Dalam campuran homogen zat-zat pembentuk campuran tidak
dapat dibedakan. Contoh pada larutan gula dalam air kita tidak dapat
membedakan antara gula dan airnya.. Sifat khas campuran adalah
susunannya yang dapat serbaneka.
Campuran dapat dipisahkan dengan berbagai cara tergantung campurannya antara lain dengan
cara : penyaringan (filtrasi), penyulingan (destilasi) dan kristalisasi
JENIS-JENIS CAMPURAN
1. Larutan
Larutan adalah campuran yang homogen. Suatu larutan terdiri atas zat terlarut dan zat
pelarut. Biasanya yang komponennya terbanyak dianggap sebagai pelarut. Namun jika zat
padat atau zat gas dilarutkan dalam zat cair maka yang menjadi pelarut adalah zat cair.
Partikel dalam arutan tidak dapat dilihat lagi walaupun menggunakan
mikroskop ultra, oleh karena itu larutan tampak homogen dan merupakan
satu fase. Larutan tak dapat disaring.
Larutan ada yang berupa padat, cair atau gas. Wujud larutan tergantung pada jenis dan perbandingan komponennya. Contohnya:
• larutan gas: udara, gas alam
• larutan cair: air garam, air soda ( gas CO2 dalarn air)
• larutan padat : penambal gigi ( raksa dalam perak ), perhasan emas yang tidak murni, paduan logam.
2. Susperisi
Suspensi adalah campuran kasar, ukuran partikelnya lebih besar dari
larutan. Pada umumnya tampak keruh dan merupakan system multi fase,
misalnya : tanah liat dan air, air sungai yang sangat keruh, terigu dan
air. Suspensi dapat disaring jika terbentuk dari
suspens zat padat dalam zat cair,
3. Koloid
Ukuran partikelnya antara larutan dan suspensi. Contoh koloid misalnya
santen, kabut, jelly dan lain-lain. Meskipun keruh koloid tidak dapat
disaring.
KADAR ZAT DALAM CAMPURAN
Untuk menyatakan jumlah zat atau kadar zat dalam campuran biasanya dinyatakan dalam
prosentase ( %). Misalnya suatu larutan gula terbentuk dari 20 gram gula
dan 180 gram air maka prosentase gula dalam larutan dapat dihitung :
Kadar gula = (garam x gula) : (garam x gula + garam x air) x 100%
= 20 : (20 + 180) x 100 %
= 10 %
Untuk menghitung satuan zat terlarut dan zar pelarut harus sama.
E. PERBEDAAN ANTARA SENYAWA DAN CAMPURAN
SENYAWA
1. Terbentuk melalui reaksi kimia
2. Perbandingan komponen yang menyusun senyawa selalu tetap
3. Komponen-komponen senyawakehilangan sifatnya semula
4. Senyawa tidak dapat dipisahkan menjadi komponen-komponennya dengan cara fisika melainkan dengan reaksi kimia.
CAMPURAN
1. Campuran terbentuk tanpa melalui reaksi kimia.
2. Perbandingan komponen yang menyusun campuran tidak tentu dan dapat sembarang
3. Komponen campuran tetap memiliki sifat masing-masing.
4. Campuran dapat dipisahkan menjadi komponennya dengan cara fisika
A. LARUTAN ASAM
Dalam keiidupan sehari-hari kita sering merasakan atau mengkonsumsi
makanan atau buahbuahan yang rasanya masam. Contohnya asam cuka kita
sering menggunakannya untukcampuran
makan bakso dan acar atau makanan Sumatera empek-empek.
Sari jeruk dan vitamin C sangat dibutuhkan oleh sel-sel tubuh kita. sari jeruk tidak lain adalah asam
sitrat dan vitamin C adalah asam askorbat, dalam lambung terdapat asam
lambung yang sesungguhnya asam clorida. Asam ada!ah zat yang bila
dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion H+.
Pemahaman sifat asam secara sederhana:
• Rasanya masam (awas : tidak semua asam boleh dirasakan)
• Dengan logam bereaksi / sifat korosif asam.
• Mengubah warna Iakmus biru menjadi merah.
• Dengan indicator phenolphthaLein (pp ) warnanya tetap.
• Bereaksi dengan basa membentuk garam.
• Namanya diawali dengan nama asam.
• Rumus senyawanya umumnya diawali dengan lambang Atom H.
CONTOH-CONTOH ASAM DAN RUMUSNYA
• Asam cuka / asam asetat : CH3000H : campuran makan bakso.
• Asam Clorida : HCI dalam asam lambung.
• Asam sulfat : H2S04: digunakan pada accu.
• Asam sulida H2S pada telur busuk.
• Asam formiat: HCOOH pada semut disebut asam semut.
• Asam nitrat : HNQ3 membuat air raja ( campuran asam clorida dan asam nitrat ) untuk melarutkan emas.
• Asam carbonat: H2C03
• Asam bromida : HBr
• Asam clorat : HCIO3
B. LARUTAN BASA
Contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari penggunaan basa adalah
penggunaan sabun, baik sabun mandi atau sabun cuci. Atau penggunaan soda
api atau kostik soda yang memberikan dampak pada kulit terasa panas
atau merusakkan kulit. Basa adalah zat yang bila dilarutkan dalam air
menghasilkan ion OH-.
Pemahaman Sifat basa secara sederhana:
• Rasanya pahit ( Analogi dari sabun. selain sabun jangan coba merasakan basa)
• Mengubah warna lakmus merah menjadi biru.
• Dengan indicator phenolphthalein (pp ) warnanya menjadi merah.
• Bereaksi dengan asam menghasilkan garam
• Namanya diakhiri dengan hidroksida.
• Rumus senyawanya diakhiri dengan lambang OH (umumnya).
CONTOH-CONTOH BASA DAN RUMUSNYA• Natriurn hidroksida / soda api: NaOH: untuk membuat sabun.
• Amonia / ammonium hidroksida: NH3 (aq ) / NH4OH: pelarut desinfektan,
• Alumunium hidroksida : Al(OH)3: membuat obat nyeri lambung.
• Kalium hidroksida : pembuatan sabun
• Calsium hidroksida
• Magnesium hidroksida
• Barium hidroksida
C. GARAM
Pemahaman garam secara sederhana kita awali dari nama garam secara umum
yaitu garam dapur yang secara kimia namanya Natrium Clorida / NaCI. Yang
dapat dibuat jika kita memanaskan air taut. Dalam laboratorium garam
NaCI dapat kita buat dengan mereaksikan antara larutan asam Clorida dan
larutan Natriurn Hidroksida, dengan volume dan konsentrasi larutan yang
sama. Kalau kita perhatikan rumusnya NaCI merupakan gabungan dari :
rumus depan suatu basa ( Na ) dan rumus akhir suatu asam ( CI).
D. MACAM GARAM
Berdasarkan rumus dan sifatnya garam dapat digolongkan menjadi 5 macam garam yaitu:
a. Garam Normal
b. Garam asam
c. Garam basa
d. Garam rangkap
e. Garam komplek
GARAM NORMAL
Yaitu golongan garam yang tersusun dan ion positip logam (termasuk NH4) dengan ion sisa asam.
Contohnya: NaCI, K2SO4 dan FeCl3
GARAM ASAM
Yaitu golongan garam yang masih mengandung ion H+ yang terikat pada ion sisa asam.
Contohnya:
NaHSO4 dengan nama natrium hydrogen sulfat, KH2PO4 : kalium dihidrogen fospat dan NaHCO3 dengan nama natrium hydrogen karbonat.
Garam asam dapat diahggap berasal dari asam yang mengandung lebih dan
satu ion H, di mana dalam reaksi netralisasi ( reaksi asam dan basa )
pembentukan garam tidak semua ion H diganti oleh ion logam dan basa.
GARAM BASA
Yaitu golongan garam yang masih mengandung ion OH dan basa. Contohnya
Ca(OH)Cl dengan nama calsium clorida basa dan Bi(OH)2N03 dengan nama
Bismut nitrat dibasa. Garam basa dapat dianggap berasal dari basa yang
mengandung lebih dari satu ion OH, dimana dalam reaksi netralisasi
pembentukan garam tidak semua ion OH digantikan oleh ion sisa asam.
GARAM RANGKAP
Garam rangkap adalah golongan garam yang dalam bentuk kristalnya adalah
gabungan dua jenis garam. Contoh tawas dengan rumus Na2SO4. Al2 ( SO4 ).
24 H20 adalah gabungan dan garam Na2SO4 dengan A12( SO4 ) yang
membentuk kristal dengan mengikat 24 molekul air, Rumus tawas ini sering
ditulis dalam rumus empiris I perbandingannya NaAI (S04)2.12 H20.
Sedangkan contoh garam rangkap yang lain adalah Karnalit / KCI MgCI2
6H20, Sconit : K2S04 MgSO4 6H20 dan garam Mohr: (NH4)2S04 FeSO4 6 H20.
GARAMKOMPLEK
Garam yang melibatkan unsur transisi / gd B
Contohnya : K4[Fe(CN)6] dengan nama kalium heksa siano ferat (II),
K3[Fe(CN)6] dengan nama kalium heksa siano ferat (III) dan [Ag(NH3)2]Cl
dengan nama diamin perak (I) clorida.
Pada garam ini ada yang merupakan ion sederhana dan ada yang disebut ion
komplek, misalnya pada K.4[Fe(CN)6] terdiri dari K+ dan [Fe(CN)6)4-.
1.1. Latar Belakang
Kata organik merupakan istilah yang digunakan pada awal perkembangan ilmu kimia
yang ditandai dengan adanya pengelompokan senyawa-senyawa kimia menjadi dua
golongan besar, yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik.
Senyawa organik yang merupakan satu golongan besar senyawa yang dikaji secara
khusus dalam kimia organik, banyak manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu senyawa organik adalah hidrokarbon.
Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung
karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Studi mengenai senyawaan
organik disebut kimia organik. Banyak di antara senyawaan organik, seperti
protein, lemak, dan karbohidrat, merupakan komponen penting dalam biokimia.
Di antara beberapa golongan senyawaan organik adalah senyawa alifatik, rantai
karbon yang dapat diubah gugus fungsinya; hidrokarbon aromatik, senyawaan yang
mengandung paling tidak satu cincin benzena; senyawa heterosiklik yang mencakup
atom-atom nonkarbon dalam struktur cincinnya; dan polimer, molekul rantai
panjang gugus berulang.
Pembeda antara kimia organik dan anorganik adalah ada/tidaknya ikatan
karbon-hidrogen. Sehingga, asam karbonat termasuk anorganik, sedangkan asam
format, asam lemak pertama, organik.
Nama “organik” merujuk pada sejarahnya, pada abad ke-19, yang dipercaya bahwa
senyawa organik hanya bisa dibuat/disintesis dalam tubuh organisme melalui vis
vitalis – life-force.
Hidrokarbon adalah senyawa organik yang hanya terdiri dari atom karbon dan atom
hidrogen. Golongan senyawa ini amat penting peranannya dalam abad teknologi
ini. Karena begitu banyak produk yang dapat diturunkannya.
Dua sumber utama hidrokarbon adalah minyak bumi dan gas alam serta batu bara.
Minyak bumi adalah campuran senyawa yang kompleks terutama dari hidrokarbon
alifatik, hidrokarbon aromatik terutama diperoleh dari batubara.
Dalam senyawa hidrokarbon juga terdapat gugus fungsi. Masing-masing gugus
fungsi dapat mempengaruhi sifat fisika dan kimia senyawa hidrokarbon tersebut.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Dasar Teori
Kimia organik adalah percabangan studi ilmiah dari ilmu kimia mengenai
struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik. Senyawa
organik dibangun terutama oleh karbon dan hidrogen, dan dapat mengandung
unsur-unsur lain seperti nitrogen, oksigen, fosfor, halogen dan belerang.
Definisi asli dari kimia organik ini berasal dari kesalahpahaman bahwa semua
senyawa organik pasti berasal dari organisme hidup, namun telah dibuktikan
bahwa ada beberapa perkecualian. Bahkan sebenarnya, kehidupan juga sangat
bergantung pada kimia anorganik; sebagai contoh, banyak enzim yang mendasarkan
kerjanya pada logam transisi seperti besi dan tembaga, juga gigi dan tulang
yang komposisinya merupakan campuran dari senyama organik maupun anorganik.
Hidrokarbon adalah senyawa organik yang molekulnya tersusun dari atom-atom
karbon dan hidrogen. Ada tiga golongan senyawa yang termasuk hidrokarbon, yaitu
hidrokarbon alifatik (alkana, alkena dan alkuna), hidrokarbon alisiklik
(silkloalkana dan siklohalkena) dan hidrokarbon aromatik (benzena dan
turunannya).
Gugus fungsional adalah kelompok gugus khusus pada atom dalam molekul, yang
berperan dalam memberi karakteristik reaksi kimia pada molekul tersebut.
Senyawa yang bergugus fungsional sama memiliki reaksi kimia yang sama atau
mirip.
Kita mulai dengan klasifikasi hidrokarbon yang merupakan senyawa yang hanya
tersusun oleh karbon dan hidrogen. Sedangkan senyawa karbon lainnya dapat
dipandang sebagai turunan dari hidrokarbon. Hidrokarbon masih dapat dibagi
menjadi dua kelompok utama: hidrokarbon alifatik, termasuk di dalamnya adalah
yang berantai lurus, yang berantai cabang, dan rantai melingkar, dan kelompok
kedua, hidrokarbon aromatik yang mengandung cincin atom karbon yang sangat
stabil.
Hidrokarbon alifatik masih dapat dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan
kelipatan ikatan karbon-karbon; hidrokarbon jenuh yang mengandung ikatan
tunggal karbon-karbon; dan hidrokarbon tak jenuh yang mengandung paling sedikit
satu ikatan rangkap dua karbon-karbon atau ikatan rangkap tiga.
Senyawa hidrokarbon terdiri atas karbon dan hidrogen. Bagian dari ilmu kimia
yang membahas senyawa hidrokarbon disebut kimia karbon. Dulu ilmu kimia karbon
disebut kimia organik, karena senyawa-senyawanya dianggap hanya dapat diperoleh
dari tubuh makhluk hidup dan tidak dapat disintesis dalam pabrik. Akan tetapi
sejaka Friedrich Wohler pada tahun 1928 berhasil mensintesis urea (suatu
senyawa yang terdapat dalam air seni) dari senyawa anorganik, amonium sianat
dengan jalan memanaskan amonium sianat tersebut.
O
||
NH4+ + CNO- H2N – C – NH2
Begitu keberhasilan Wohler diketahui, banyaklah sarjana lain yang mencoba
membuat senyawa karbon dari senyawa anorganik. Lambat laun teori tentang daya
hidup hilang dan orang hanya menggunakan kimia organik sebagai nama saja tanpa
disesuaikan dengan arti yang sesungguhnya. Sejaka saat itu banyak senyawa
karbon berhasil disintesis dan hingga sekarang lebih dari 2 juta senyawa karbon
dikenal orang dan terus bertambah setiap harinya.
Selain perbedaan jumlah yang sangat mencolok yang menyebabkan kimia karbon
dibicarakan secara tersendiri , karena memang terdapat perbedaan yang sangat
besar antara senyawa karbon dan senyawa anorganik seperti yang dituliskan berikut
ini.
Senyawa karbon Senyawa anorganik
• membentuk ikatan kovalen
• dapat membentuk rantai karbon
• non elektrolit
• reaksi berlangsung lambat
• titik didih dan titik lebur rendah
• larut dalam pelarut organik • membentuk ikatan ion
• tidak dapat membentuk rantai karbon
• elektrolit
• reaksi berlangsung cepat
• titik didih dan titik lebur tinggi
• larut dalam pelarut pengion
Hidrokarbon merupakan segolongan senyawa yang banyak terdapat di alam sebagai
minyak bumi. Indonesia banyak menghasilkan minyak bumi yang mempunyai nilai
ekonomi tinggi, diolah menjadi bahan bakar motor, minyak pelumas, dan aspal. ü Alkohol
Metanol atau metil alkohol, CH3OH adalah anggota keluarga alkohol yang paling
sederhana. Walaupun demikian etanol, CH3CH2OH lebih sering dikenal sebagai anti
septik, pelarut obat-obatan, zat kimia dan pengawet. Etanol adalah cairan
jernih yang bersifat menarik air baunya khas, warna nyalanya biru.
H R R
R – C – OH R – C – OH R – C – OH
H H R
Alkohol Primer Alkohol Sekunder Alkohol Tersier
Berdasarkan struktur kerangka karbonya, alkohol dibagi menjadi alkohol primer,
alkohol sekunder dan alkohol tersier. Kereaktifan ketiga jenis alkohol tersebut
terhadap pereaksi sangat berbeda, misalnya dalam reaksi oksidasi, semua jenis
alkohol dapat melepas air (dehidrasi) menghasilkan alkena apabila dipanaskan
dengan zat penarik air seperti H2SO4 pekat oksidasi dan dehidrasi alkohol
adalah reaksi penting dalam biokimia, misalnya dalam metabolisme karbohidrat
dan lipid serta sentesis lipid.
Etilena glikol dan gliserol (gliserin) adalah contoh alkoholyang mempunyai
lebih dati satu gugus hidroksil, – OH. Etilena glikol adalah bahan pendingin
dalam radiator mobil sedangkan gliserol dijimpai dalam pembuatan sabun dari
lemak dan minyak.
CH2 – CH2 CH2 – CH – CH2
OH OH OH OH OH
Etilena Glikol Gliserol ü Fenol
Dipandang dari strukturnya, fenol mirip engan alkohol. Namun, sifatnya sangat
berbeda. Sebenarnya fenol adalah nama kelompok senyawa yang memiliki gugus –OH
melekat langsung pada cincin aromatik, tetapi nama ini digunakan pula untuk
anggotanya yang paling sederhana, C6H5OH. Kebanyakan fenol berbau tajam dan
dapat di asosiasikan dengan desinfektan. Bahan yang mengandung campuran
kompleks dari keluarga fenol, antara lain o-benzil-p-klorofenol. Fenol dalam
larutan pekat sangat beracun bagi semua jenis sel. Senyawa ini dapat
menimbulkan luka bakar.
Fenol berlaku sebagai asam lemah (lebih lemah dari asam karboksilat), sehingga
debgan basa dapat menghasilkan garam yang disebut fenoksida. Fenol dapat juga
menghasilkan ester.
Suatu sifat fenol yang khas ialah warna yang ditimbulkannya dengan besi (III)
klorida (FeCl3), tetapi warna itu berlainan untuk masing-masing jenis fenol.
Atom H pada cincin fenol lebih mudah diganti dibanding pada benzena. Sehingga
fenol dengan air brom yang cukup, segera membentuk endapan putih tribromofenol.
Reaksi ini juga dapat digunakan untuk menguji adanya fenol. ü Asam karboksilat
Asam karboksilat adalah asam lemak, karena itu hanya sedikit mengurai dalam air
memberikan H+ dan anion karboksilat. Salah satu anggota keluarga asam
karboksilat, yaitu asam asetat. Asam asetat adalah cairan jernih berbau sangat
asam dan umumnya digunakan sebagai larutan cuka asam. Asam asetat kadarnya 100%
pada suhu 16,6 0C akan membeku menjadi kristal yang menyerupai es, dalam
keadaan ini disebut juga cuka es.
Di alam dijumpai pula asam format, atau sam semut, HCOOH. Asam format yang
murni juga merupakan cairan tak berwarna dan berbau menyengat, serta terasa
perih bila terkena kulit. Senyawa ini larut dalam air, alkohol dan eter pada
segala perbandingan. Di laboratorium anda dapt mensintesisnya dengan
mengoksidasi metanol atau dengan menghidrolisis klorofrom dengan hidroksida
encer. Asam format mudah dioksidasi menjadi CO2 dan H2O, dan mudah mereduksi
kalium permanganat. Apabila raksa (II) oksida dikocok dengan asam format, maka
sebagian melarut sebagai raksa (II) format. Reaksi ini dapat digunakan sebagai
uji kualitatif untuk asam format.
Berlawanan dengan asam karboksilat, ester yang merupakan turunan asam
karboksilat mempunyai bau dan rasa sedap, sering diasosiasikan dengan
buah-buahan dan bunga. Pengesteran asam karboksilat dengan suatu alkohol adalah
reaksi yang dpat balik. Umumnya hanya 60-70% ester terbentuk pada
kesetimbangan.
2.2. Karakteristik Bahan Yang Digunakan ü Benzena
Senyawa aromatis yang paling sederhana dan berasal dari batu bara dan minyak
bumi. Sifat fisika : cairan, td. 80oC, tak berwarna, tak larut dalam air, larut
dalam kebanyakan pelarut organik, mudah terbakar dengan nyala yang berjelaga
dan berwarna (karena kadar C tinggi).
Pengunaan Benzena :
• Dahulu sebagai bahan bakar motor
• Pelarut untuk banyak zat
• Sintesis : stirena, fenol, nilon, anilin, isopropil benzen, detergen,
insektisida, anhidrida asam maleat, dsb ü Alkohol
Alkohol : tersusun dari unsur C, H, dan O. Struktur alkohol : R-OH primer,
sekunder dan tersier
Sifat fisika alkohol :
• Titik didh alkohol > Titik didh alkena dengan jumlah unsur C yang sama
(etanol = 78oC, etena = -88,6oC).
• Umumnya membentuk ikatan hydrogen.
• Berat jenis alkohol > Berat Jenis alkena.
• Alkohol rantai pendek (metanol, etanol) larut dalam air (=polar).
Penggunaan Alkohol :
• Metanol : pelarut, antifreeze radiator mobil, sintesis formaldehid,
metilamina, metilklorida, metilsalisilat, dll
• Etanol : minuman beralkohol, larutan 70 % sebagai antiseptik, sebagai
pengawet, dan sintesis eter, koloroform, dll.
Kelarutan sering digunakan dalam beberapa faham.
Kelarutan menyatakan pengertian secara kualitatif dari proses larutan
(Petruci,1987). Kelarutan juga di gunakan secara kuantitatif untuk menyatakan
komposisi dari larutan. Suatu larutan dinyatakan merupakan ”larutan tidak
jenuh” jika solute dapat ditambahkan untuk memperoleh berbagai larutan yang
berbeda dalam konsentrasinya. Dalam banyak hal, ternyata proses penambahan
solute tidak dapat berlangsung secara tidak terbatas. Suatu keadaan akan
dicapai dimana penambahan solute pada sejumlah solvent yang tertentu tidak akan
menghasilkan larutan lain yang memiliki konsentrasi lebih tinggi (Keenan,1986).
Istilah kelarutan digunakan untuk menyatakan jumlah maksimum zat yang dapat
larut dalam sejumlah tertentu zat pelarut atau larutan. Kelarutan bergantung
pada jenis zat terlarut, ada zat yang mudah larut tetapi banyak juga yang
sedikit larut.
Konsentrasi dari larutan jenuh, yaitu kelarutan, tergantung pada (Keenan,1986)
:
Sifat solvent
Kelarutan yang besar terjadi bila molekul-molekul solute mempunyai kesamaan
dalam struktur dan sifat-sifat kelistrikan dari molekul-molekul solvent. Bila
ada kesamaan dari sifat-sifat kelistrikan, misalnya momen dipol yang tinggi,
antara solvent-solvent, maka gaya-gaya tarik yang terjadi antara solute solvent
adalah kuat. Sebaliknya, bila tidak ada kesamaan, maka gaya-gaya terik solute
solvent lemah.
Secara umum, padatan ionik mempunyai kelarutan yang lebih tinggi dalam solvent
polar daripada dalam pelarut non-polar. Juga, jika solvent lebih polar, maka
kelarutan dari padatan-padatan ionik akan lebih besar.
Sifat solute
Penggantian solute berarti pengubahan interaksi-interaksi solute-solute dan solute-solvent.
Suhu
Kelarutan gas dalam air biasanya menurun jika suhu larutan dinaikkan.
Gelembung-gelembung kecil yang dibentuk bila air dipanaskan adalah kenyataan
bahwa udara yang terlarut menjadi kurang larut pada suhu-suhu yang lebih kecil.
Hal yang serupa, tidak ada aturan yang umum untuk perubahan suhu terhadap
kelrutan cairan-cairan dan padatan-padatan.
Tekanan
Kelarutan dari semua gas naik jika tekanan saham dari gas yang terletak di atas
larutan dinaikkan. Secara kuantitatif, hal ini dinyatakn dalam hukum Henry,
yang menyatakan bahwa pada suhu tetap perbandingan dari tekanan saham dari
solute gas dibagi dengan mol fraksi dari gas dalam larutan adalah tetap.
Pengendapan merupakan metode yang sangat berharga
untuk memisahkan suatu sample menjadi komponen-komponennya. Proses yang
dilibatkan adalah proses dalam zat yang akan dipisahkan itu digunakan untuk
membentuk suatu fase baru endapan padat (R.A. Day, Jr,1992).
Pengujian mengenai kelarutan ini banyak digunakan untuk produk-produk instan
seperti jahe instan, kopi instan, serta dapat pula digunakan untuk tablet.
Makin tinggi angka yang diperoleh menunjukkan kelarutan yang meningkat pula.
3.2. Prosudur Kerja
A. Hidrokarbon
1. Sifat Fisik Hidrokarbon
- Memasukkan masing-masing dalam tabung reaksi yang bersih
dan kering
- Menambahkan 10 tetes air pada masing-masing tabung reaksi
- Mengocok dan memperhatikan yang terjadi
- engulangi percobaan tapi air digantikan dengan n-heksan
- Mengocok dan memperhatikan yang terjadi
2. Reaksi dengan KmnO4
- Masing-masing memasukan dalam tabung berisi 2 ml etanol
- Menambahkan 2 tetes KMnO4 2%
- Membiarkan beberapa menit
- Mengamati
B. Benzena
- Memasukan dalam tabung reaksi
- Mendinginkan dibawah air kran
- Menambahkan 1 ml lartan Benzena
- Mengokocok
- Menuangkan dalam gelas kimia berisi air
C. Alkohol
- Memperhatikan kelarutan
- Menambahkan beberapa tetes H2SO4 pekat
- Menambahkan beberapa butir kalsium atau natrium dikromat
- Memanaskan
- Memcatat bau yang terbentuk
- Memasukan dalam tabung rx
- Menambahkan beberapa tetes H2SO4 pekat
- Kocok
- Memanaskan diatas penangas air
- Menuangkan dalam air
- Mengamati
- Menambahkan larutan NH4OH
- Mengocok sampai bau amoniak tercium
- Mendidihkan 2-3menit
- Mendinginkan
- Menambahkan larutan AgNO3
- Memanaskan
b. Asam Asetat
- Menambahkan beberapa tetes asam asetat pekat
- menambahkan Kalium permanganat secukupnya
- Memanaskan
- Mengamati
F. Uji Kelarutan
- Memasukan dalam tabung rx
- Menambahkan 5 tetes senyawa yang kelarutannya akan diuji
- Mengaduk
- Menguji dengan H2SO4 dalam tabung rx
BAB IV
HASIL PENGEMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
A. Hidrokarbon
1. Sifat Fisik Hidrokarbon
Contoh Kelarutan dalam
Air n-heksan
Sikloheksana Tidak larut Larut
Toluena Tidak larut larut
2. Reaksi dengan KmnO4
Contoh Pengamatan
Bereaksi dalam 1 menit Tanda adanya reaksi
Sikloheksana Ya Warna ungu menjadi warna coklat
Toluena Tidak Warna ungu menjadi warna coklat
B. Benzena
1. Tuliskan persamaan reaksi nitrasi :
Jawab : C6H6 + HNO3 C6H5NO2 + H2O
2. Apa yang teramati bila benzena ditambahkan berlebih dan apabila panas
reaksinya terlalu tinggi?
Jawab : Bila benzena ditambahkan berlebih (3 ml) sedikit benzena terapung
diatas air. Ya, panas. Larutan tersebut terlalu tinggi dengan reaksi.
C. Alkohol
1. Bagaimana kelarutan etanol dalam air?
Jawab : Etanol dapat larut dalam air dalam waktu yang agak lama.
2. Pembuatan asetaldehida
Tuliskan persamaan reaksi pembuatan asetaldehida, bagaimana baunya?
Jawab : C2H5OH + O2 C2H4O2 + H2O
3. Pembuatan etil asetat
Tuliskan mekanisme reaksi yang terjadi, bagaimana baunya?
Jawab : CH3 – CH2OH + CH3COOH CH3C – O – CH2CH3 + H2O
O
Seperti bau balon pipa
4. Bagaimana kelarutan gliserol dalam segala perbandingan dengan air?
Jawab : Larut dalam segala perbandingan
D. Fenol
1. bagaimana bau zat tersebut? Gambarkan struktrunya!
Jawab : Menyengat
2. Bagaimana kelarutan dalam air dan sampai penambahan beberapa fenol tetap larut
dalam air?
Jawab : larut dalam air, sampai penambahan ke-6 terjadi 2 lapisan. Fenol
mengapung pada bagian atas larutan. Ketika dikocok terjadi perubahan warna
putih susu.
3. Tuliskan persamaan reaksi pembentukan natrium fenolat?
Jawab : C6H5OH + NaOH C6H5ONa + H2O
E. Asam Karboksilat, (Asam format, HCOOH)
1. Bagaimana bau zat ini dan kelarutannya dalam air?
Jawab : Baunya menyengat, asam karboksilat larut dalam air.
2. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi hingga terbentuk endapan logam perak
yang berwarna hitam!:
Jawab : HCOOH + NH4OH HCOONH4 + H2O
HCOOH + AgNO3 AgCOOH hitam + NH4NO3
3. Apa yang terjadi jika asam format direaksikan dengan HgCl2 dan tuliskan
persamaan reaksinya?
Jawab : Adanya perubahan larutan terdapat endapan putih
4. Tuliskan mekanisme reaksi yang terjadi dan amati pula
reduksi dari ion permanganat!
Jawab : HCOOH + KMnO4 HCOOK + HMnO4
F. Uji Kelarutan
Jenis senyawa senyawa H2O NaOH 2 M NaHCO3 jenuh HCl 1 M H2SO4
Alkana Heksana Tak larut Tak ada gas Tak larut Tak larut Tak larut
Etanol Etanol Larut Larut ada gas Larut Tak larut Tak larut
Asetal
dehida Asetal
dehida Tak larut Tak larut ada gas Tak larut Larut Larut
Aseton Aseton Tak larut Larut tak ada gas Larut Larut Tak larut
4.2. Pembahasan
Hidrokarbon merupakan segolongan senyawa yang banyak terdapat di alam sebagai
minyak bumi. Indonesia banyak menghasilkan minyak bumi yang mempunyai nilai
ekonomi tinggi, diolah menjadi bahan bakar motor, minyak pelumas, dan aspal.
Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur
karbon (C) dan hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan
atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut.
Pada percobaan ini kita akan menguji sifat kimia dan fisika dari hidrokarbon
baik yang memiliki gugus fungsi ataupun tidak.
Sifat Fisik Hidrokarbon
Dalam menentukan sifat fisik dari hidrokarbon kita mengunakan air dan n-heksan
untuk mengujinya dan hidrokarbon yang akan diuji adalah sikloheksana dan
toluena sebagai perwakilan.
Kita mengambil 10 tetes sikloheksana dan toluena. Masing-masing kita masukan
dalam tabung reaksi. Masing-masing tabung reaksi kita menambahkan 10 tetes air.
Sikloheksana dan toluena tidak larut dalam air. Lalu kita mengambil kembali 10
tetes silkoheksana dan toluena. Memasukan masing-masing dalam tabung reaksi.
Menambahkan 10 tetes n-heksan. Sikloheksana dan toluena larut dalam n-heksan.
Karena n-heksan bersifat non polar sehingga sikloheksana dan toluena larut
dalam n-heksan dan sikloheksana dan toluena bersifat non polar sedangkan air
bersifat polar sehingga tidak larut dalam air.
Senyawa organik yang bersifat non polar bisa larut dalam pelarut non polar. Dan
senyawa yang bersifat polar hanya bisa larut dalam pelarut polar juga. Jadi
sikloheksana dan toluena tidak bisa larut dalam pelarut polar dan hanya bisa
larut dalam pelarut non polar. Untuk melarutkan sikloheksana dan toluena harus
menggunakan pelarut non polar.
Reaksi dengan KMnO4
Dalam reaksi dengan KMnO4 kita menggunakan sampel yaitu sikloheksana dan
toluena. Mengambil 6 tetes sikloheksana dan toluena dan memasukkan dalam tabung
reaksi yang berbeda. Menambahkan 2 ml etil alkohol sebagai pelarut. Menambahkan
2 tetes KMnO4 2%. Dalam 1 menit sikloheksana terjadi reaksi dengan ditandai
adanya perubahan warna dari ungu menjadi coklat. Tapi untuk toluena membutuhkan
waktu yang lebih dari 1 menit untuk dapat bereaksi dengan KMnO4.
Karena sikloheksana lebih reaktif dibandingkan dengan toluena dan struktur
hidrokarbon alisiklik kurang stabil dibandingkan dengan hidrokarbon aromatik.
Jadi sikloheksana kurang stabil dibandingkan dengan toluena sehingga untuk
bereaksi dengan KMnO4 dibutuhkan waktu yang lebih lama.
Benzena
Mencampurkan 1 ml HNO3 pekat dengan 2 ml H2SO4 pekat dalam tabung reaksi.
Mendinginkan tabung reaksi di bawah air kran yang mengalir. Karena antara HNO3
pekat dengan H2SO4 pekat dereaksikan akan sangat panas. Menambahkan 1 ml
benzena dan dikocok dengan teliti. Memasukkan campuran tadi ke dalam gelas
kimia yang berisi air kira-kira 200 ml. Terbentuk minyak kuning yang kental dan
mengendap pada dasar gelas kimia.
Menambahkan benzena secara berlebih dan sebagian dari benzena terapung diatas
air. Karena senyawa yang akan bereaksi dengan benzena tidak mampu lagi untuk
bereaksi.
Alkohol
Melarutkan etanol dalam air sedikit demi sedikit meneteskan etanol pada air.
Etanol larut dalam air meskipun memerlukan waktu yang cukup lama. Karena dalam
etanol terjadi ikatan hidrogen.
Memipet 1 ml etanol ke dalam tabung reksi dan menambahkan beberapa tetes H2SO4
pekat dan beberapa butir natrium dikromat. Kemudian kita memanaskan larutan
tersebut.
Memipet 1 ml etanol dan menambbahkan dengan 1 ml asam asetat dalam tabung
reaksi. Menambahkan beberapa tetes H2SO4 , kemudian kita mengocok dan
memanaskan diatas penangas air selama 10 menit. Kemudian menuangkan dalam gelas
kimia yang telah berisi air. Dalam hal ini yang terbentuk adalah etil asetat
dan terdapat bau yang sangat khas.
Fenol
Memgambil 2 ml air dan memasukkan dalam tabung reaksi. Menambahkan kristal
fenol sedikit demi sedikit sambil mengocok setiap kali penambahan dan mengamati
yang terjadi. Mula-mula fenol larut dalam air tapi setelah penambahan fenol
yang ke-6 fenol tidak larut dalam air dan membentuk dua lapisan. Yang lapisan
bagian bawah adalah larutan antara fenol dan air. Dan fenol yang lain mengapung
pada bagian atas. Hal itu karena air telah jenuh sehingga tidak mau lagi
bereaksi dengan fenol. Dan setelah dikocok terjadi perubahan warna menjadi
putih susu.
Mengambil 2 ml etanol ke dalam tabung reaksi. Kemudian menambahkan tetes demi
tetes NaOH. Fenol larut dengan NaOH dan membentuk natrium fenolat.
Asam Karboksilat
Dalam hal ini kita menggunakan asam format. Mengambil beberapa tetes dan
melarutkan dalam air. Asam format larut dalam air dan memiliki bau yang sangat
menyengat. Asam format dapat larut dalam air karena asam format memiliki gugus
hidroksil, -OH yang dapat berikatan hidrogen dengan air. Sehingga asam format
yang bersifat non polar dapat larut dalam air. Bau yang menyengat merupakan
sifat fisik dari asam format.
Memipet beberapa tetes asam format dalam tabung reaksi. Menambahkan NH4OH
secukupnya kemudian dikocok. Menghasilkan bau yang sangat khas. Artinya asam
format bereaksi dengan NH4OH. Kemudian kita panaskan diatas penangas air
sehingga kelebihan amoniak akan hilang dan menghasilkan kembli asam format.
Menambahkan AgNO3 secukupnya. Setelah direaksikan dengan AgNO3 terdapat endapan
putih tetapi setelah dipanaskan menjadi endapan hitam.
Mengambil ml HgCl2 dan menambahkan beberapa tetes asam format dan kemudian
dipanaskan. Setelah dipanaskan adanya perubahan larutan dan menghasilkan
endapan putih.
Memipet ml H2SO4 encer dan menambahkan beberapa tetes asam format. Kemudian
menmbhakn KMnO4. Menghasilkan warna merah jambu. H2SO4 hanya sebagai katalis.
Uji Kelarutan
Memasukan 2 ml pereaksi kedalam tabung reaksi dan menambahkan 5 tetes senyawa
yang akan diuji. Untuk alkohol yaitu etanol larut dalam air karena etanol
mengandung gugus hidroksil sehingga dapat bereaksi dengan air dan karena adanya
ikatan hidrogen. Untuk aldehid yaitu asetal dehid tidak larut dalam air, begitu
pula untuk aseton yang tidak larut dalam air tapi untuk asam karboksilat dapat
larut dalam air.
Unsur golongan IVA
merupakan unsur yang sangat penting, seperti karbon yang merupakan basis dari
kehidupan di bumi dan silikon yang sangat vital bagi struktur fisik bagi
lingkungan dalam bentuk kerak bumi.Golongan IVA pada tabel sistem periodik
disebut pula golongan karbon karena unsur pertama dan umum ditemukan.Diantara unsur-unsur Golongan IVA adalah karbon (C), silikon (Si), germanium
(Ge), timah (Sn), dan timbal (Pb) yang menunjukkan
keanekaragaman yang patut dipertimbangkan dalam hal sifat kimia dan fisiknya.
Adapun faktor
yang dapat meningkatkan kemungkinan terbentuknya ion positif pada golongan 4
dari atas ke bawah adalah :
A.Elektronegativitas
Elektronegativitas merupakan ukuran kecenderungan suatu atom
untuk menarik elektron.dimana unsur yang paling elektronegatif (fluor)
elektronegativitasnya 4.Suatu atom yangelektronegativitasnya rendah, kurang kuat menarik elektron.
Artinya bahwa atom ini akan cenderungkehilangan pasangan elektron bila berikatan dengan atom
lain. Atom yang di amati
cenderung membawa muatan positif parsial atau membentuk ion positif.
Sifat logam biasanya dikaitkan dengan elektronegativitas
yang rendah.Seperti elektronegativitas
turun dari karbon ke silikon, tetapi setelah itu terjadi ketidakteraturan, karena itu sepertinya tidak ada
kecenderungan hubungan antara non-logam hingga logam dengan elektronegativitas.
B. Energi ionisasi
Energi ionisasi didefinisikan
sebagai energi yang diperlukan untuk melepas satu elektron terluar, dinyatakan
dalam kJ mol-1.
Energi
ionisasi pertama:
Energi
ionisasi kedua:
.
. . dan seterusnya
Unsur golongan 4 tidak ada yang membentuk ion 1+, jadi
mengamati energi ionisasi pertama saja tidak berguna. Beberapa unsur membentuk
ion 2+ dan (untuk beberapa tingkat) 4+.
Tabel dibawah ini menunjukkan energi ionisasi total
yang diperlukan untuk membentuk ion 2+, bervariasi dari atas ke bawah dalam
satu golongan. Nilainya dinyatakan dalam kJ mol-1.
Energi ionisasi cenderung turun dari
atas ke bawah dalam satu golongan – meskipun ada sedikit peningkatan
pada timbal. Kecenderungan ini karena:
ØAtom-atom menjadi lebih besar karena
bertambahnya elektron. Elektron terluar makin jauh dengan inti atom, sehingga
daya tarik inti kurang – dan elektron lebih mudah lepas.
ØElektron terluar terlindungi dari
pengaruh inti dengan bertambahnya elektron yang lebih dalam.
ØDua pengaruh tersebut lebih besar
dibanding pengaruh kenaikan muatan inti.
Penurunan
energi ionisasi jika bergerak dari atas ke bawah dalam satu golongan yang
sepertinya menjadikan timah dan timbal dapat membentuk
ion positif, namun
demikian, tidak ada indikasi dari gambar ini bahwa mereka mungkin membentuk ion
positif.Tetnergi
ionisasi karbon pada puncak api golongan terlalu besar dan tidak memungkinkan untuk
membentuk ion positif yang sederhana.
BAB II
GOLONGAN IVA
KARBON
A.KARBON ( C )
Karbon adalah salah satu unsur yang
terdapat dialam dengan symbol dalam sistem peridoik adalah “C”. Nama “carbon”
berasal dari bahasa latin “carbo” yang berarti “coal” atau “charcoal”. Istilah
“coal” menyatakan sediment berwarna hitam atau coklat kehitaman yang bersifat
mudah terbakar dan terutama memiliki komposisi utama belerang, hydrogen,
oksigen, dan nitrogen.Karbon memiliki nomor atom 6 dan nomor massa 12,011,
terletak pada golongan 4A atau 14 dan terdapat dalam periode 2 dan blok p.
Konfigurasi electron atom karbon adalah 1s2 2s2 2p2 atau [He] 2s2 2p2 dengan
susunan electron dalam kulit atomnya adalah 2 4. Jumlah tingkat energinya
adalah 2, dimana tingkat pertama terdapat 2 elektron dan tingkat kedua terdapat
4 elektron.
Karbon merupakan unsur ke-19 yang
paling banyak terdapat di kerak bumi yaitu dengan prosentase berat 0,027%, dan
menjadi unsur paling banyak ke-4 terdapat jagat raya setelah hydrogen, helium,
dan oksigen. Ditemukan baik di air, darat, dan atmosfer bumi, dan didalam tubuh
makhluk hidup. Karbon membentuk senyawaan hampir dengan semua unsur terutama
senyawa organic yang banyak menyusun dan menjadi bagian dari makhluk hidup.
Keistimewaan
unsur karbon dibandingkan dengan unsur golongan IV A yang lain, unsur karbon
secara alamiah mengikat dirinya sendiri dalam rantai, baik dengan ikatan
tunggal C – C, ikatan rangkap dua C = C, maupun ikatan rangkap tiga C ≡ C. Hal
ini terjadi karena unsur karbon mempunyai energi ikatan C – C yang kuat,yaitu
sebesar 356 kj/ mol.
Bentuk
karbon yang paling banyak dikenal adalah intan dan grafit . Susunan molekul
intan lebih rapat dibandingkan dengan grafit. Kerapatan intan adalah 3,51 g /
cm3 , sedangkan grafit 2,22 g / cm3. Namun grafit
mempunyai kestabilan yang lebih baik dialam,yakni pada 1 atm 300⁰K adalah 2,9 kj / mol.
Dari
rapatannya tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk mengubah grafit menjadi nyan
diperlukan tekanan yang besar . ari ifat thermodinamika pada 300⁰K, 1.500 atm mncapai
keseimbangan grafit dan intan ,tetapi berjalan sangat lamban.
1.Sifat-Sifat
Karbon
Unsur
karbon terdapat dalam tiga bentuk yaitu bentuk amorf,grafit,dan intan.
ØAmorf
Unsur
karbon dalam bentuk amorf,selain terdapat dialam,juga dihasilkan dari pembakaran
terbatas minyak bumi (jumlah oksigen terbatas, sekitar 50 % dari jumlah oksigen
yang diperlukan untuk pembakaran sempurna). Secara alami,karbon amorf dihasilkan dari perubahan serbuk
gergaji,lignit batu bara,gambut,kayu,batok kelapa,dan biji-bijian.
ØGrafit
Grafit
adalah zat bukan logam yang mampu mengantarkan panas dengan baik. Bentuk
kristal mikro grafit banyak kita kenal sebagai arang,jelaga,atau jelaga minyak.
Sifat fiska grafit ditentukan oleh sifat dan luasnya permukaan. Bentuk grafit yang halus akan mempunyai permukaan yang relatif lebih
luas,sehingga dengan sedikit gaya tarik akan mudah menyerap gas dan zat
terlarut.
Grafit, terdapat dalam bentuk padatan
yang memiliki ukuran kristal dan tingkat kemurnian yang berbeda-beda. Grafit
dpat dibuat dar kokas (bentuk karbon amorf) menurut reaksi berikut :
C (amorf)C (grafit)
ØIntan
Bentuk
unsur karbon yang ketiga adalah intan. Intan secara alami diperoleh dari karbon
yang dikenal tekanan dan suhu tinggi dalam perut bumi. Intan juga dapat dibuat
dari grafit yang diolah pada suhu 3.000 K dan tekanan lebih dari 1,25 x 107
Pa. Proses ini menggunakan katalis logam transisi,seperti kromium (Cr),
besi (Fe), dan platina.
Karbon memiliki dua isotop yang
stabil yaitu 12C dengan kelimpahan 98,93%
dan 13C dengan kelimpahan 1,07%. IUPAC telah menggunakan
isotop 12C untuk menentukan berat atom unsur dalam sistem
periodic. Isotop 14C terdapat
dialam dan bersifat sebagai radioaktif dengan kelimpahan hanya sampai 0.0000000001%,
terdapat sekitar 15 isotop karbon.
2.Senyawa
Karbon
Karbon dioksida ditemuka di atmosfir bumi dan terlarut dalam
air. Karbon juga merupakan bahan batu besar dalam bentuk karbonat unsur-unsur
berikut: kalsium, magnesium, dan besi. Batubara, minyak dan gas bumi adalah
hidrokarbon. Karbon sangat unik karena dapat membentuk banyak senyawa dengan
hidrogen, oksigen, nitrogen dan unsur-unsur lainnya. Dalam banyak senyawa ini
atom karbon sering terikat dengan atom karbon lainnya. Ada sekitar sepuluh juta
senyawa karbon, ribuan di antaranya sangat vital bagi kehidupan. Tanpa karbon,
basis kehidupan menjadi mustahil. Walau silikon pernah diperkirakan dapat
menggantikan karbon dalam membentuk beberapa senyawa, sekarang ini diketahui
sangat sukar membentuk senyawa yang stabil dengan untaian atom-atom silikon.
Atmosfir planet Mars mengandung 96,2% CO2. Beberapa senyawa-senyawa
penting karbon adalah karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO),
karbon disulfida (CS2), kloroform (CHCl3), karbon
tetraklorida (CCl4), metana (CH4), etilen (C2H4),
asetilen (C2H2), benzena (C6H6),
asam cuka(CH3COOH) dan turunan-turunan mereka.
3.Cara Pemerolehan Karbon
Karbon terdapat dialam sebagai grafit . Grafit buatan dengan
mereaksikan coke dengan silica (SiO2) dengan reaksi sebagai berikut:
SiO2 + 3C (2500°C) ? “SiC” ? Si (g) + C(graphite)
Karbon juga dapat diperoleh dari pembakaran
hidrokarbon atau coal, atau yang lainnya dengan kondisi udara yang terbatas
sehigga terjadi pembakaran yang tidak sempurna.
4.Kegunaan Karbon
Karbon menjadi unsur yang memiliki
banyak manfaat didunia ini. Berbagai macam aplikasinya baik dalam bentuk
senyawaan maupun dalam bentuk unsur memiliki banyak manfaat. Untuk karbon dalam
bentuk senyawaan adalah sebagai sumber makanan untuk kelangsungan makhluk hidup
di bumi, kita
tahu bahwa berbagai mcam makanan yang kita konsumsi adalah tersusun atas
karbon.
Hidrokarbon yang merupakan senyawaan karbon
dan hydrogen dipakai untuk bahan bakar, petroleum dipakai untuk produksi
gasoline dan kerosin. Celulosa merupakan polimer yang mengandung karbon dalam
bentuk katun, wool, linen, dan sutra dipakai sebagai bahan pakaian. Plastik
merupakan sintetik polimer karbon dengan banyak manfaat penggunaan.Karbon dapat
membentuk alloy atau paduan logam dengan besi yang membentuk baja.Karbon hitam
dipakai sebagai pigmen dalam tinta, cat, dan dipakai juga sebagai pengisis
dalam industri ban dan plastic.Karbon dipakai sebagai agen pereduksi dalam berbagai reaksi
kimia pada suhu yang sangat tiggi.
B.SILIKON ( Si )
Silikon (Latin: silicium)
merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol Si dan nomor
atom 14. Ia merupakan unsur kedua paling berlimpah setelah oksigen di dalam
kerak Bumi, mencapai hampir 25.7% . Unsur kimia ini ditemukan oleh Jons Jakob
Berzelius. Terdapat dialam dalam bentuk tanah liat, granit, kuartza dan
pasir,kebanyakan dalam bentuk silikon dioksida (dikenal sebagai silika) dan
dalam bentuk silikat.
Silikon adalah polimer nonorganik yang bervariasi, dari
cairan, gel, karet, hingga sejenis plastik keras. Beberapa karakteristik khusus
silikon: tak berbau, tak berwarna, kedap air, serta tak rusak akibat bahan
kimia dan proses oksidasi, tahan dalam suhu tinggi, serta tidak dapat
menghantarkan listrik.
1.Karakteristik
Silikon
Atom silikon seperti halnya atom
karbon, dapat membentuk empat ikatan secara serentak silikon dalam susunan
petrahedral, unsur Si mengkristal dengan struktur kubus pusat muka (fcc)
seperti intan, silikon bersifat semi konduktor. Dalam SiO2, setiap
atom Si terikat pada empat atom O dan tiap atom O terikat pada dua atom Si.
Susunan struktur tersebut membentuk jaringan yang sangat besar, yaitu struktur
kristal kovalen raksasa (seperti intan). Kuarsa mempunyai titik leleh tinggi
dan bersifat insulator. Kuarsa merupakan bentuk umum untuk silika namun, sesungguhnya
bentuk-bentuk silika lain banyak, sehingga umumnya disebut mineral silika.
Sebagian besar silika tidak larut dalam air. Hanya silikat dari logam alkali
yang dapat diperoleh sebagai senyawa yang larut dalam air. Sifat umum dari
mineral silikat adalah kekomplekan anion silikatnya, namun struktur dasarnya
merupakan tetrahedral sederhana dari empat atom O disekitar atom pusat Si,
tetrahedral ini dapat berupa:
ØUnit terpisah
ØBergabung menjadi rantai atau cincin
dari 2,3,4 atau 6 gugus
ØBergabung membentuk rantai tunggal
yang panjang atau rantai ganda
ØTersusun dalam lembaran
ØTerikat menjadi kerangka tiga
dimensi
SiO44-(aq) + 4H+(aq) →
Si(OH)4(aq)
2.Sifat-Sifat Silikon
Silikon kristalin memiliki tampak kelogaman dan bewarna
abu-abu. Silikon merupakan unsur yang tidak reaktif secara kimia (inert),
tetapi dapat terserang oleh halogen dan alkali. Kebanyakan asam, kecuali
hidrofluorik tidak memiliki pengaruh pada silikon.Unsur silikon mentransmisi
lebih dari 95% gelombang cahaya infra merah, dari 1,3 sampai 6 mikrometer.
Silikon
(Si)dipeeoleh dlm pembentukan komersial biasa dg reduksi
SiO2 dg karbon atau CaC2 dlm tungku pemanas listrik utuk memperolh kemurnian yg
sgt tinggi (utk digunakan sbg semikonduktor) unsurnya pertama-tama diubah
menjadi klorida, yg direduksi kembali menjadi logam oleh hidrogen suhu tinggi.
Setelah pengecoran menjadi batangan kemudian dihaluskan (zone refined).
Batangn logam
dipanaskan dekat ujungnya sehingga dihasilkan lempeg bersilang dari lelehansilikon (Si).
Karena pengotor lebih larut dlm lelehan tersebut drpd dlm padatannya yg
terkonsentrasi dlm lelehan, & daerah yg meleleh, kemudian bergerak lambat
sepanjang batangan dgn pemindahan sumber panas. Hal ini membawa pengotor sampai
ke ujung. Proses ini perli di ulang. Ujung yg tidak murni kemudian dipotong.
5.Kegunaan Silikon
Silikon adalah
salah satu unsur yang berguna bagi manusia. Dalam bentuknya sebagai pasir dan
tanah liat, dapat digunakan untuk membuat bahan bangunana seperti batu bata. Ia
juga berguna sebagai bahan tungku pemanas dan dalam bentuk silikat ia digunakan
untuk membuat enamels (tambalan gigi), pot-pot tanah liat, dsb. Silika sebagai
pasir merupakan bahan utama gelas Gelas dapat dibuat dalam berbagai macam
bentuk dan digunakan sebagai wadah, jendela, insulator,dan aplikasi-aplikasi
lainnya. Silikon tetraklorida dapat digunakan sebagai gelas iridize.
Silikon super
murni dapat didoping dengan boron, gallium, fosfor dan arsenik untuk
memproduksi silikon yang digunakan untuk transistor, sel-sel solar,
penyulingan, dan alat-alat solid-state lainnya, yang digunakan
secara ekstensif dalam barang-barang elektronik dan industri antariksa.Hydrogenated amorphous silicone memiliki
potensial untuk memproduksi sel-sel murah untuk mengkonversi energi solar ke
energi listrik.
Silikon sangat
penting untuk tanaman dan kehidupan binatang. Diatoms dalam air tawar dan air
laut mengekstrasi silika dari air untuk membentuk dinding-dinding sel. Silika
ada dalam abu hasil pembakaran tanaman dan tulang belulang manusia. Silikon
bahan penting pembuatan baja dan silikon karbida digunakan dalam alat laser
untukmemproduksi cahaya koherendengan panjang gelombang 4560 A.
C.GERMANIUM ( GE )
Logam
ini ditemukan di
Øargyrodite, sulfida germanium dan perak
Øgermanite, yang mengandung 8% unsur ini
Øbijih seng
Øbatubara
Ømineral-mineral lainnya
Unsur ini
diambil secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan bijih-bijih seng, dan
sebagai produk sampingan beberapa pembakaran batubara. Germanium dapat
dipisahkan dari logam-logam lainnya dengan cara distilasi fraksi
tetrakloridanya yang sangat reaktif. Tehnik ini dapat memproduksi germanium
dengan kemurnian yang tinggi.
1.Sifat-Sifat Germanium
Unsur ini logam
yang putih keabu-abuan. Dalam bentuknya yang murni, germanium berbentuk kristal
dan rapuh. Germanium merupakan bahan semikonduktor yang penting. Tehnik
pengilangan-zona (zone-refining
techniques) memproduksi germanium kristal untuk semikonduktor dengan
kemurnian yang sangat tinggi.Germanium (Ge)stabil di udara & air pd keadaan
yg normal, & sukar bereaksi dgn alkali & asam, kecuali dengan asam nitrat.
2.Senyawa Germanium
Senyawa germanium adalah GeO2, GeCl4,GeS2,
SiGe.
3.Cara Pemerolehan
Keberadaan
germanium dialam sangat sedikit, yang diperoleh dari batu bara dan batuan seng
pekat.nsur ini lebih reaktif daripada silikon, dan dapat larut dalam HNO3
dan H2SO4 pekatSEperti silikon, germanium juga merupakan
bahan semikonduktor.
4.Kegunaan Germanium
Kegunaan umum germanium adalah
sebagai bahan semikonduktor. Kegunaan lain unsur ini adalah sebagai bahan
pencampur logam, sebagai fosfor di bola lampu pijar dan sebagai katalis.
Germanium dan germanium oksida tembus cahaya sinar infra merah dan digunakan
dalam spekstroskopi infra mera dan barang-baran optik lainnya, termasuk
pendeteksi infra merah yang sensitif. Index refraksi yang tinggi dan sifat
dispersi oksidanya telah membuat germanium sangat berguna sebagai lensa
kamera wide-angle danmicroscope objectives.
Bidang studi kimia organogermanium berkembang
menjadi bidang yang penting. Beberapa senyawa germanium memiliki tingkat
keracunan yang rendah untuk mamalia, tetapi memiliki keaktifan terhadap beberap
jenis bakteria, sehingga membuat unsur ini sangat berguna sebagai agen
kemoterapi.
D.TIMAH ( Sn )
Timah dalam bahasa Inggris disebut
sebagai Tin dengan symbol kimia Sn. Nama latin dari timah adalah “Stannum” dimana kata ini
berhubungan dengan kata “stagnum” yang dalam bahasa inggris bersinonim dengan
kata “dripping” yang artinya menjadi cair / basah, penggunaan kata ini
dihubungkan dengan logam timah yang mudah mencair.
Timah merupakan logam putih
keperakan, logam yang mudah ditempa dan bersifat flesibel, memiliki struktur
kristalin, akan tetapi bersifat mudah patah jika didinginkan. Logam timah
memiliki dua bentuk alotrop yaitu ?-Timah dan ?-Timah. ?-Timah biasa disebut
sebagai timah abu-abu karena warnanya abu-abu, dan memiliki struktur kristal
kubik mirip diamond, silicon, dan germanium. Alotrop ?-Timah ada dibawah
suhu 13,20C dan tidak memiliki sifat logam sama sekali. Diatas
suhu ini timah ada dalam bentuk ?-Timah, timah jenis inilah yang kita lihat
sehari-hari. Timah ini biasa disebut sebagai timah putih disebabkan warnanya
putih mengkilap, dan memiliki struktur kristal tetragonal. Tingkat resistansi
transformasi dari timah putih ke timah hitam dapat ditingkatkan dengan
pencampuran logam lain pada timah seperti seng, bismuth, atau gallium.
Timah adalah unsur dengan jumlah
isotop stabil yang terbanyak dimana jangkauan isotop ini mulai dari 112 hingga
126. Dari isotop-isotop tersebut yang paling banyak jumlahnya adalah
isotop 120Sn dimana komposisinya mencapai 1/3 dari jumlah
isotop Sn yang ada, 116Sn, dan 118Sn. Isotop yang paling sedikit jumlahnya
adalah 115Sn. Unsur timah yang memiliki jumlah isotop yang
banyak ini sering dikaitkan dengan nomor atom Sn yaitu 50 yang merupakan “magic
number” dalam pita kestabilan fisika nuklir. Beberapa isotop bersifat
radioaktif dan beberapa yang lain bersifat metastabil (dengan lambang m).
1.Sifat-Sifat
Timah
Timah biasa terbentuk oleh 9 isotop
yang stabil. Ada 18 isotop lainnya yang diketahui. Timah merupakan logam perak
keputih-putihan, mudah dibentuk, ductile dan
memilki struktur kristal yang tinggi. Jika struktur ini dipatahkan, terdengar
suara yang sering disebuttangisan
timah ketika sebatang unsur ini dibengkokkan.
2.Senyawa Timah
Senyawaan timah yang penting adalah
organotin, SnO2, Stanat, timah klorida, timah hidrida, dan timah sulfide.
3.Cara Pemerolehan
ØBerbagai macam metode dipakai untuk
membuat timah dari biji timah tergantung dari jenis
biji dan kandungan impuritas dari
biji timah. Bijih timah yang biasa digunakan untuk produksi adalah dengan
kandungan 0,8-1% (persen berat) timah atau sedikitnya 0,015% untuk biji timah
berupa bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan kemudian
dipisahkan dari material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji yang
telah dihancurkan dilewatkan dalam “floating tank” dan titambahkan zat kimia
tertentu sehingga biji timahnya bisa terapung sehingga bisa dipisahkan dengan
mudah.
ØBiji timah kemudian dikeringkan dan
dilewatkan dalam alat pemisah magnetik sehingga kita dapat memisahkan biji
timah dari impuritas yang berupa logam besi. Biji timah yang keluar dari proses
ini memiliki konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir semuanya berupa mineral
Cassiterite.
ØCassiterite selanjutnya diletakkan
dalam furnace bersama dengan karbon dalam bentuk coal atau minyak bumi.
Adakalanya juga ditambahkan limestone dan pasir untuk menghilangkan
impuritasnya kemudian material dipanaskan pada suhu 1400 C. Karbon bereaksi
dengan CO2 yang ada didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi
dengan cassiterite membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah yang
dihasilkan dipisahkan melalui bagian bawah furnace untuk diproses lebih lanjut.
Untuk memperoleh timah dengan kemurnian yang tinggi maka dapat dilakukan dengan
menggunakan proses elektrolisis. Dengan cara ini kemurnian timah yang diperoleh
bisa mencapai 99,8%.
ØBerbagai macam metode dipakai untuk
membuat timah dari biji timah tergantung dari jenis biji dan kandungan
impuritas dari biji timah. Bijih timah yang biasa digunakan untuk produksi
adalah dengan kandungan 0,8-1% (persen berat) timah atau sedikitnya 0,015%
untuk biji timah berupa bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan
kemudian dipisahkan dari material-material yang tidak diperlukan, adakalanya
biji yang telah dihancurkan dilewatkan dalam “floating tank” dan titambahkan
zat kimia tertentu sehingga biji timahnya bisa terapung sehingga bisa
dipisahkan dengan mudah.
ØBiji timah kemudian dikeringkan dan
dilewatkan dalam alat pemisah magnetik sehingga kita dapat memisahkan biji
timah dari impuritas yang berupa logam besi. Biji timah yang keluar dari proses
ini memiliki konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir semuanya berupa mineral
Cassiterite.
ØCassiterite selanjutnya diletakkan
dalam furnace bersama dengan karbon dalam bentuk coal atau minyak bumi.
Adakalanya juga ditambahkan limestone dan pasir untuk menghilangkan
impuritasnya kemudian material dipanaskan pada suhu 1400 C. Karbon bereaksi
dengan CO2 yang ada didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi
dengan cassiterite membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah yang
dihasilkan dipisahkan melalui bagian bawah furnace untuk diproses lebih lanjut.
Untuk memperoleh timah dengan kemurnian yang tinggi maka dapat dilakukan dengan
menggunakan proses elektrolisis. Dengan cara ini kemurnian timah yang diperoleh
bisa mencapai 99,8%.
4. Kegunaan
Timah
Logam timah banyak dipergunakan untuk
solder(52%), industri plating (16%), untuk bahan dasar kimia (13%), kuningan
& perunggu (5,5%), industri gelas (2%), dan berbagai macam aplikasi lain
(11%).
E.TIMBAL ( Pb )
Logam
timbal telah dipergunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu (sekitar
6400 SM) hal ini disebabkan logam timbal terdapat diberbagai belahan bumi,
selain itu timbal mudah di ekstraksi dan mudah dikelola. Unsur ini telah lama
diketahui dan disebutkan di kitab Exodus. Para alkemi mempercayai bahwa timbal
merupakan unsur tertua dan diasosiasikan dengan planet Saturnus. Timbal alami,
walau ada jarang ditemukan di bumi.
Timah
dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Lead” dengan simbol kimia “Pb”. Simbol
ini berasal dari nama latin timbal yaitu “Plumbum” yang artinya logam lunak.
Timbal memiliki warna putih kebiruan yang terlihat ketika logam Pb dipotong
akan tetapi warna ini akan segera berubah menjadi putih kotor atau abu-abu
gelap ketika logam Pb yang baru dipotong tersebut terekspos oleh udara.
Timbal
memiliki empat isotop yang stabil yaitu 204Pb, 206Pb, 207Pb, dan 208Pb. Standar
massa atom Pb rata-rata adalah 207,2. Sekitar 38 isotop Pb telah ditemukan
termasuk isotop sintesis yang bersifat tidak stabil. Isotop timbal dengan waktu
paruh yang terpanjang dimiliki oleh 205Pb yang waktu paruhnya adalah 15,3 juta
tahun dan 202Pb yang memiliki waktu paruh 53.000 tahun.
Timbal
memiliki nomor atom 82 dan nomor massa 207,2. Dengan nomor atom 82 maka timbal
memiliki konfigurasi elektron [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p2 dengan jumlah elektron
tiap selnya adalah 2, 8, 18, 32, 18, 4. Timbal berada pada golongan IVA (14)
bersama dengan C, Si, Ge, dan Sn, periode 6 dan berada pada blok s.
1.Sifat-Sifat
Timbal
Timbal
atau Timah Hitam (Pb) adalah unsur yang bersifat logam, hal ini merupakan
anomali karena unsur-unsur diatasnya (Gol IV) yakni Karbon dan Silikon bersifat
non-logam. Di alam, timbal ditemukan dalam mineral Galena (PbS), Anglesit
(PbSO4 ) dan Kerusit (PbCO3,), juga dalam keadaan bebas. Memiliki sifat khusus
seperti dibawah ini, yakni:
1.
Berwarna putih kebiru-biruan dan mengkilap.
2.
Lunak sehingga sangat mudah ditempa.
3.
Tahan asam, karat dan bereaksi dengan basa kuat.
4.
Daya hantar listrik kurang baik. (Konduktor yang buruk)
5.
Massa atom relative 207,2
6.
Memiliki Valensi 2 dan 4.
7.
Tahan Radiasi
8. Timbal larut dalam beberapa asam
9. Bereaksi secara cepat dengan halogen
Timbal
sering kali memiliki sifat tampak seperti gas mulia yaitutidak reaktif, ditunjukkan oleh harga
potensial standarnya sebesar – 0,13 V. kereaktifan yang rendah ini dikaitkan
dengan overvoltage yang tinggi terhadap hidrogen, dan juga dalam beberapa hal
tidak terlarutkan oleh H2SO4 pekat dan HCl pekat.
Sifat
Timbal yang lain
Berbagai
macam timbal oksida mudah direduksi menjadi logamnya. Hal ini bisa dilakukan
dengan menggunakan reduktor glukosa, atau mencampur antara PbO dengan PbS
kemudian dipanaskan.
2PbO + PbSà3
Pb + SO2
Bila
dipanaskan dengan nitrat dari logam alkali maka logam timbal akan membentuk PbO
yang umumnya disebut sebagai litharge. PbO adalah contoh dari timbal dengan
biloks 2. PbO larut dalam asam nitrat dan asam asetat. PbO juga larut dalam
larutan basa membentuk garam plumbit.
PbO2
adalah contoh dari timbal dengan biloks 4 dan merupakan agen pengoksidasi yang
kuat. Karena PbO larut dalam asam dan basa maka PbO bersifat amfoter. Senyawa
timbal dengan dua macam biloks juga ada yaitu Pb3O4 yang dikenal dengan nama
minium.
2.Senyawa Timbal
Senyawa timbal yang umum adalah Tetra Etil Lead (TEL),
PbO2, Timbal(II) Klorida (PbCl2), Timbal tetroksida (Pb3O4), dan Timbal(II)
Nitrat.
3.Cara
Pemerolehan
Pada
umumnya biji timbal mengandung 10% Pb dan biji yang memiliki kandungan timbal
minimum 3% bisa dipakai sebagai bahan baku untuk memproduksi timbal. Biji
timbal pertama kali dihancurkan dan kemudian dipekatkan hingga konsentrasinya
mencapai 70% dengan menggunakan proses “froth flotation” yaitu proses pemisahan
dalam industri untuk memisahkan material yang bersifat hidrofobik dengan
hidrofilik.
Kandungan
sulfida dalam biji timbal dihilangkan dengan cara memanggang biji timbal
sehingga akan terbentuk timbal oksida (hasil utama) dan campuran antara sulfat
dan silikat timbal dan logam-logam lain yang ada dalam biji timbal.
Pemanggangan ini dilakukan dengan menggunakan aliran udara panas. Reaksi yang
terjadi adalah:
MSn + 1.5nO2 → MOn + nSO2.
Timbal
oksida yang terbentuk direduksi dengan menggunakan alat yang dinamakan “blast
furnace” dimana pada proses ini hampir semua timbal oksida akan direduksi
menjadi logam timbal. Hasil timbal dari proses ini belum murni dan masih
mengandung kontaminan seperti Zn, Cd, Ag, Cu, dan Bi. Timbal oksida yang tidak
murni ini kemudian dicairkan dalam “furnace reverberatory” dan ditreatment
menggunakan udara, uap, dan belerang dimana kontaminan akan teroksidasi kecuali
perak, emas, dan bismuth. Kontaminan ini akan terapung pada bagian atas
sehingga dapat dipisahkan. Logam perak dan emas dipisahkan, dan bismuthnya
dihilangkan dengan menggunakan logam kalsium dan magnesium. Hasil logam yang
dihasilkan dari keseluruhan proses ini adalah logam timbal. Logam timbal yang
sangat murni diperoleh dengan cara elektrolisis meggunakan elektrolit silica
flourida.
4.Kegunaan Timbal
Timbal
memiliki kegunaan
yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup manusia apabila dikelola secara
bijaksana, adapun berbagai kegunaan dari timbal antara lain:
a.Timbal
digunakan dalam accu dimana accu ini banyak dipakai dalam bidang automotif.
b.Timbal
dipakai sebagai agen pewarna dalam bidang pembuatan keramik terutama untuk
warna kuning dan merah.
c.Timbal
dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat listrik.
d.Timbal
dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada peralatan pancing
untuk pemberat disebakan timbale memiliki densitas yang tinggi, harganya murah
dan mudah untuk digunakan.
e.Lembaran timbal dipakai sebagai bahan pelapis
dinding dalam studio musik.
f.Timbal
dipakai untuk pelindung alat-alat kedokteran, laboratorium yang menggunakan
radiasi misalnya sinar X.
g.Timbal
cair dipergunakan sebagai agen pendingin dalam peralatan reactor yang
menggunakan timbale sebagai pendingan.
h.Kaca
timbal mengandung 12-28% Pb dimana dengan adanya Pb ini akan mengubah
karakteristik optis dari kaca dan mereduksi transmisi radiasi.
i.Timbal banyak dipakai untuk elektroda
pada peralatan elektrolisis.
j.Timbal digunakan untuk solder untuk
industri elektronik.
k.Timbal
dipakai dalam berbagai kabel listrik bertegangan tinggi untuk mencegah difusi
air dalam kabel.
l.Timbal ditambahkan dalam peralatan yang
terbuat dari kuningan agar tidak licin dan biasanya digunakan dalam peralatan
permesinan.
m.Timbal
dipakai dalam raket untuk memperberat massa raket.
n.Timbal
karena sifatnya tahan korosi maka dipakai dalam bidang kontruks.
o.Dalam
bentuk senyawaan maka tetra-etil-lead dipakai sebagai anti-knock pada bahan
bakar.
p.Semikonduktor
berbahan dasar timbal banyak seperti Timbal telurida, timbale selenida, dan
timbale antimonida dipakai dalam peralatan sel surya dan dipakai dalam
peralatan detektor inframerah.
q.Timbal
biasanya dipakai untuk menyeimbangkan roda mobil tapi sekarang dilarang karena
pertimbangan lingkungan.
r.Digunakan sebagai aditif bahan bakar
(TEL), berfungsi untuk mengurangi knock pada mesin.
BAB
III
PENUTUP
A.Kesimpulan
1.Golongan IVA pada tabel sistem periodik
disebut pula golongan karbon.
2.Dinamakan
golongan karbon karena unsur pertama dan umum ditemukan.
3.Unsur-unsur
Golongan IVA adalah karbon
(C), silikon (Si), germanium (Ge), timah (Sn), dan timbal (Pb).
4.Setiap Unsur memiliki
sifat,kesenyawaan,cara pemerolehan,dan kegunaan yang berbeda-beda.
5.Adapun faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan terbentuknya ion
positif pada golongan 4 dari atas ke bawah adalah Elektronegativitas dan energi ionisasi.
Daftar Pustaka
Anonim, A. 2012. Golongan IVA. http://www.chem-is-try.org( Diakses 18 Maret 2012 )
Anonim, B.
2012. Golongan IVA Karbon. http://belajarkimia.com ( Diakses 18 Maret 2012 )
Anonim, C. 2012.Golongan IVA Pada SPU. Belajarkimia.com
( Diakses !8 Maret 2012 )
Anonim, E. 2012. Golongan IVA Kimia. http://chemistry-science29.blogspot.com
( 18 Maret 2012 )
Sutresna, Nana. 2007. Cerdas
Belajar Kimia.Bandung : Grafindo Media Pratama.
Kata Pengantar
Assalamualaikum
Wr… Wb…
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nyalah kita diberikan
kesehatan sampai saat sekarang ini. Dan tak lupa pula shalawat serta salam kami
haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW serta para
sahabat-sahabatnya, dan pengikutnya hingga akhir zaman, dimana telah mengajarkan
Iman dan Islam kepada kita semua, sehingga dapat menikmati indahnya keimanan
dan islam.
Syukur yang tak terhingga dari
kelompok kami ucapkan karena dapat menyelesaikan makalah Kimia Anorganik yang berjudul “Golongan IVA”.
Terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang berperan dalam
penyelesaian makalah
ini terutama dosen pembimbing mata kuliah Kimia Anorganik yang telah banyak
membantu hingga makalah ini dapat kami terselesaikan.
Dalam penulisan dan penyusunan makalah
ini masih banyak kesalahan, untuk itu kami selakupenulis mengharapkan kritikdan saran yang membangun dari semua pembaca
demi kesempurnaan makalah
yang kami buat dimasa yang akan datang.