BAB 1
PENDAHULUAN
Unsur golongan IVA
merupakan unsur yang sangat penting, seperti karbon yang merupakan basis dari
kehidupan di bumi dan silikon yang sangat vital bagi struktur fisik bagi
lingkungan dalam bentuk kerak bumi.Golongan IVA pada tabel sistem periodik
disebut pula golongan karbon karena unsur pertama dan umum ditemukan.Diantara unsur-unsur Golongan IVA adalah karbon (C), silikon (Si), germanium
(Ge), timah (Sn), dan timbal (Pb) yang menunjukkan
keanekaragaman yang patut dipertimbangkan dalam hal sifat kimia dan fisiknya.
Adapun faktor
yang dapat meningkatkan kemungkinan terbentuknya ion positif pada golongan 4
dari atas ke bawah adalah :
A.
Elektronegativitas
Elektronegativitas merupakan ukuran kecenderungan suatu atom
untuk menarik elektron.dimana unsur yang paling elektronegatif (fluor)
elektronegativitasnya 4.Suatu atom yang elektronegativitasnya rendah, kurang kuat menarik elektron.
Artinya bahwa atom ini akan cenderung kehilangan pasangan elektron bila berikatan dengan atom
lain. Atom yang di amati
cenderung membawa muatan positif parsial atau membentuk ion positif.
Sifat logam biasanya dikaitkan dengan elektronegativitas
yang rendah.Seperti elektronegativitas
turun dari karbon ke silikon, tetapi setelah itu terjadi ketidakteraturan, karena itu sepertinya tidak ada
kecenderungan hubungan antara non-logam hingga logam dengan elektronegativitas.
B. Energi ionisasi
Energi ionisasi didefinisikan
sebagai energi yang diperlukan untuk melepas satu elektron terluar, dinyatakan
dalam kJ mol-1.
Energi
ionisasi pertama:
Energi
ionisasi kedua:
.
. . dan seterusnya
Unsur golongan 4 tidak ada yang membentuk ion 1+, jadi
mengamati energi ionisasi pertama saja tidak berguna. Beberapa unsur membentuk
ion 2+ dan (untuk beberapa tingkat) 4+.
Tabel dibawah ini menunjukkan energi ionisasi total
yang diperlukan untuk membentuk ion 2+, bervariasi dari atas ke bawah dalam
satu golongan. Nilainya dinyatakan dalam kJ mol-1.
Energi ionisasi cenderung turun dari
atas ke bawah dalam satu golongan – meskipun ada sedikit peningkatan
pada timbal. Kecenderungan ini karena:
Ø Atom-atom menjadi lebih besar karena
bertambahnya elektron. Elektron terluar makin jauh dengan inti atom, sehingga
daya tarik inti kurang – dan elektron lebih mudah lepas.
Ø Elektron terluar terlindungi dari
pengaruh inti dengan bertambahnya elektron yang lebih dalam.
Ø Dua pengaruh tersebut lebih besar
dibanding pengaruh kenaikan muatan inti.
Penurunan
energi ionisasi jika bergerak dari atas ke bawah dalam satu golongan yang
sepertinya menjadikan timah dan timbal dapat membentuk
ion positif, namun
demikian, tidak ada indikasi dari gambar ini bahwa mereka mungkin membentuk ion
positif.Tetnergi
ionisasi karbon pada puncak api golongan terlalu besar dan tidak memungkinkan untuk
membentuk ion positif yang sederhana.
BAB II
GOLONGAN IVA
KARBON
A.
KARBON ( C )
Karbon adalah salah satu unsur yang
terdapat dialam dengan symbol dalam sistem peridoik adalah “C”. Nama “carbon”
berasal dari bahasa latin “carbo” yang berarti “coal” atau “charcoal”. Istilah
“coal” menyatakan sediment berwarna hitam atau coklat kehitaman yang bersifat
mudah terbakar dan terutama memiliki komposisi utama belerang, hydrogen,
oksigen, dan nitrogen.Karbon memiliki nomor atom 6 dan nomor massa 12,011,
terletak pada golongan 4A atau 14 dan terdapat dalam periode 2 dan blok p.
Konfigurasi electron atom karbon adalah 1s2 2s2 2p2 atau [He] 2s2 2p2 dengan
susunan electron dalam kulit atomnya adalah 2 4. Jumlah tingkat energinya
adalah 2, dimana tingkat pertama terdapat 2 elektron dan tingkat kedua terdapat
4 elektron.
Karbon merupakan unsur ke-19 yang
paling banyak terdapat di kerak bumi yaitu dengan prosentase berat 0,027%, dan
menjadi unsur paling banyak ke-4 terdapat jagat raya setelah hydrogen, helium,
dan oksigen. Ditemukan baik di air, darat, dan atmosfer bumi, dan didalam tubuh
makhluk hidup. Karbon membentuk senyawaan hampir dengan semua unsur terutama
senyawa organic yang banyak menyusun dan menjadi bagian dari makhluk hidup.
Keistimewaan
unsur karbon dibandingkan dengan unsur golongan IV A yang lain, unsur karbon
secara alamiah mengikat dirinya sendiri dalam rantai, baik dengan ikatan
tunggal C – C, ikatan rangkap dua C = C, maupun ikatan rangkap tiga C ≡ C. Hal
ini terjadi karena unsur karbon mempunyai energi ikatan C – C yang kuat,yaitu
sebesar 356 kj/ mol.
Bentuk
karbon yang paling banyak dikenal adalah intan dan grafit . Susunan molekul
intan lebih rapat dibandingkan dengan grafit. Kerapatan intan adalah 3,51 g /
cm3 , sedangkan grafit 2,22 g / cm3. Namun grafit
mempunyai kestabilan yang lebih baik dialam,yakni pada 1 atm 300⁰K adalah 2,9 kj / mol.
Dari
rapatannya tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk mengubah grafit menjadi nyan
diperlukan tekanan yang besar . ari ifat thermodinamika pada 300⁰K, 1.500 atm mncapai
keseimbangan grafit dan intan ,tetapi berjalan sangat lamban.
1. Sifat-Sifat
Karbon
Unsur
karbon terdapat dalam tiga bentuk yaitu bentuk amorf,grafit,dan intan.
Ø Amorf
Unsur
karbon dalam bentuk amorf,selain terdapat dialam,juga dihasilkan dari pembakaran
terbatas minyak bumi (jumlah oksigen terbatas, sekitar 50 % dari jumlah oksigen
yang diperlukan untuk pembakaran sempurna). Secara alami,karbon amorf dihasilkan dari perubahan serbuk
gergaji,lignit batu bara,gambut,kayu,batok kelapa,dan biji-bijian.
Ø Grafit
Grafit
adalah zat bukan logam yang mampu mengantarkan panas dengan baik. Bentuk
kristal mikro grafit banyak kita kenal sebagai arang,jelaga,atau jelaga minyak.
Sifat fiska grafit ditentukan oleh sifat dan luasnya permukaan. Bentuk grafit yang halus akan mempunyai permukaan yang relatif lebih
luas,sehingga dengan sedikit gaya tarik akan mudah menyerap gas dan zat
terlarut.
Grafit, terdapat dalam bentuk padatan
yang memiliki ukuran kristal dan tingkat kemurnian yang berbeda-beda. Grafit
dpat dibuat dar kokas (bentuk karbon amorf) menurut reaksi berikut :
C (amorf) C (grafit)
Ø Intan
Bentuk
unsur karbon yang ketiga adalah intan. Intan secara alami diperoleh dari karbon
yang dikenal tekanan dan suhu tinggi dalam perut bumi. Intan juga dapat dibuat
dari grafit yang diolah pada suhu 3.000 K dan tekanan lebih dari 1,25 x 107
Pa. Proses ini menggunakan katalis logam transisi,seperti kromium (Cr),
besi (Fe), dan platina.
Karbon memiliki dua isotop yang
stabil yaitu 12C dengan kelimpahan 98,93%
dan 13C dengan kelimpahan 1,07%. IUPAC telah menggunakan
isotop 12C untuk menentukan berat atom unsur dalam sistem
periodic. Isotop 14C terdapat
dialam dan bersifat sebagai radioaktif dengan kelimpahan hanya sampai 0.0000000001%,
terdapat sekitar 15 isotop karbon.
2. Senyawa
Karbon
Karbon dioksida ditemuka di atmosfir bumi dan terlarut dalam
air. Karbon juga merupakan bahan batu besar dalam bentuk karbonat unsur-unsur
berikut: kalsium, magnesium, dan besi. Batubara, minyak dan gas bumi adalah
hidrokarbon. Karbon sangat unik karena dapat membentuk banyak senyawa dengan
hidrogen, oksigen, nitrogen dan unsur-unsur lainnya. Dalam banyak senyawa ini
atom karbon sering terikat dengan atom karbon lainnya. Ada sekitar sepuluh juta
senyawa karbon, ribuan di antaranya sangat vital bagi kehidupan. Tanpa karbon,
basis kehidupan menjadi mustahil. Walau silikon pernah diperkirakan dapat
menggantikan karbon dalam membentuk beberapa senyawa, sekarang ini diketahui
sangat sukar membentuk senyawa yang stabil dengan untaian atom-atom silikon.
Atmosfir planet Mars mengandung 96,2% CO2. Beberapa senyawa-senyawa
penting karbon adalah karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO),
karbon disulfida (CS2), kloroform (CHCl3), karbon
tetraklorida (CCl4), metana (CH4), etilen (C2H4),
asetilen (C2H2), benzena (C6H6),
asam cuka(CH3COOH) dan turunan-turunan mereka.
3. Cara Pemerolehan Karbon
Karbon terdapat dialam sebagai grafit . Grafit buatan dengan
mereaksikan coke dengan silica (SiO2) dengan reaksi sebagai berikut:
SiO2 + 3C (2500°C) ? “SiC” ? Si (g) + C(graphite)
Karbon juga dapat diperoleh dari pembakaran
hidrokarbon atau coal, atau yang lainnya dengan kondisi udara yang terbatas
sehigga terjadi pembakaran yang tidak sempurna.
4.
Kegunaan Karbon
Karbon menjadi unsur yang memiliki
banyak manfaat didunia ini. Berbagai macam aplikasinya baik dalam bentuk
senyawaan maupun dalam bentuk unsur memiliki banyak manfaat. Untuk karbon dalam
bentuk senyawaan adalah sebagai sumber makanan untuk kelangsungan makhluk hidup
di bumi, kita
tahu bahwa berbagai mcam makanan yang kita konsumsi adalah tersusun atas
karbon.
Hidrokarbon yang merupakan senyawaan karbon
dan hydrogen dipakai untuk bahan bakar, petroleum dipakai untuk produksi
gasoline dan kerosin. Celulosa merupakan polimer yang mengandung karbon dalam
bentuk katun, wool, linen, dan sutra dipakai sebagai bahan pakaian. Plastik
merupakan sintetik polimer karbon dengan banyak manfaat penggunaan.Karbon dapat
membentuk alloy atau paduan logam dengan besi yang membentuk baja.Karbon hitam
dipakai sebagai pigmen dalam tinta, cat, dan dipakai juga sebagai pengisis
dalam industri ban dan plastic.Karbon dipakai sebagai agen pereduksi dalam berbagai reaksi
kimia pada suhu yang sangat tiggi.
B. SILIKON ( Si )
Silikon (Latin: silicium)
merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol Si dan nomor
atom 14. Ia merupakan unsur kedua paling berlimpah setelah oksigen di dalam
kerak Bumi, mencapai hampir 25.7% . Unsur kimia ini ditemukan oleh Jons Jakob
Berzelius. Terdapat dialam dalam bentuk tanah liat, granit, kuartza dan
pasir,kebanyakan dalam bentuk silikon dioksida (dikenal sebagai silika) dan
dalam bentuk silikat.
Silikon adalah polimer nonorganik yang bervariasi, dari
cairan, gel, karet, hingga sejenis plastik keras. Beberapa karakteristik khusus
silikon: tak berbau, tak berwarna, kedap air, serta tak rusak akibat bahan
kimia dan proses oksidasi, tahan dalam suhu tinggi, serta tidak dapat
menghantarkan listrik.
1.
Karakteristik
Silikon
Atom silikon seperti halnya atom
karbon, dapat membentuk empat ikatan secara serentak silikon dalam susunan
petrahedral, unsur Si mengkristal dengan struktur kubus pusat muka (fcc)
seperti intan, silikon bersifat semi konduktor. Dalam SiO2, setiap
atom Si terikat pada empat atom O dan tiap atom O terikat pada dua atom Si.
Susunan struktur tersebut membentuk jaringan yang sangat besar, yaitu struktur
kristal kovalen raksasa (seperti intan). Kuarsa mempunyai titik leleh tinggi
dan bersifat insulator. Kuarsa merupakan bentuk umum untuk silika namun, sesungguhnya
bentuk-bentuk silika lain banyak, sehingga umumnya disebut mineral silika.
Sebagian besar silika tidak larut dalam air. Hanya silikat dari logam alkali
yang dapat diperoleh sebagai senyawa yang larut dalam air. Sifat umum dari
mineral silikat adalah kekomplekan anion silikatnya, namun struktur dasarnya
merupakan tetrahedral sederhana dari empat atom O disekitar atom pusat Si,
tetrahedral ini dapat berupa:
Ø Unit terpisah
Ø Bergabung menjadi rantai atau cincin
dari 2,3,4 atau 6 gugus
Ø Bergabung membentuk rantai tunggal
yang panjang atau rantai ganda
Ø Tersusun dalam lembaran
Ø Terikat menjadi kerangka tiga
dimensi
SiO44-(aq) + 4H+(aq) →
Si(OH)4(aq)
2. Sifat-Sifat Silikon
Silikon kristalin memiliki tampak kelogaman dan bewarna
abu-abu. Silikon merupakan unsur yang tidak reaktif secara kimia (inert),
tetapi dapat terserang oleh halogen dan alkali. Kebanyakan asam, kecuali
hidrofluorik tidak memiliki pengaruh pada silikon.Unsur silikon mentransmisi
lebih dari 95% gelombang cahaya infra merah, dari 1,3 sampai 6 mikrometer.
3. Senyawa Silikon
Senyawa silikat dan silikon adalah; silikat, silana (SiH4),
asam salisik (H4.SiO4), silikon karbida (SiC), silikon dioksida (SiO2), silikon
tetraklorida(SiCl4), silikon tetrafluorida (SiF4), & tetraklora
silana(HSiCl3).
4. Cara Pemerolehan
Silikon
(Si) dipeeoleh dlm pembentukan komersial biasa dg reduksi
SiO2 dg karbon atau CaC2 dlm tungku pemanas listrik utuk memperolh kemurnian yg
sgt tinggi (utk digunakan sbg semikonduktor) unsurnya pertama-tama diubah
menjadi klorida, yg direduksi kembali menjadi logam oleh hidrogen suhu tinggi.
Setelah pengecoran menjadi batangan kemudian dihaluskan (zone refined).
Batangn logam
dipanaskan dekat ujungnya sehingga dihasilkan lempeg bersilang dari lelehan silikon (Si).
Karena pengotor lebih larut dlm lelehan tersebut drpd dlm padatannya yg
terkonsentrasi dlm lelehan, & daerah yg meleleh, kemudian bergerak lambat
sepanjang batangan dgn pemindahan sumber panas. Hal ini membawa pengotor sampai
ke ujung. Proses ini perli di ulang. Ujung yg tidak murni kemudian dipotong.
5. Kegunaan Silikon
Silikon adalah
salah satu unsur yang berguna bagi manusia. Dalam bentuknya sebagai pasir dan
tanah liat, dapat digunakan untuk membuat bahan bangunana seperti batu bata. Ia
juga berguna sebagai bahan tungku pemanas dan dalam bentuk silikat ia digunakan
untuk membuat enamels (tambalan gigi), pot-pot tanah liat, dsb. Silika sebagai
pasir merupakan bahan utama gelas Gelas dapat dibuat dalam berbagai macam
bentuk dan digunakan sebagai wadah, jendela, insulator,dan aplikasi-aplikasi
lainnya. Silikon tetraklorida dapat digunakan sebagai gelas iridize.
Silikon super
murni dapat didoping dengan boron, gallium, fosfor dan arsenik untuk
memproduksi silikon yang digunakan untuk transistor, sel-sel solar,
penyulingan, dan alat-alat solid-state lainnya, yang digunakan
secara ekstensif dalam barang-barang elektronik dan industri antariksa. Hydrogenated amorphous silicone memiliki
potensial untuk memproduksi sel-sel murah untuk mengkonversi energi solar ke
energi listrik.
Silikon sangat
penting untuk tanaman dan kehidupan binatang. Diatoms dalam air tawar dan air
laut mengekstrasi silika dari air untuk membentuk dinding-dinding sel. Silika
ada dalam abu hasil pembakaran tanaman dan tulang belulang manusia. Silikon
bahan penting pembuatan baja dan silikon karbida digunakan dalam alat laser
untuk memproduksi cahaya koheren dengan panjang gelombang 4560 A.
C. GERMANIUM ( GE )
Logam
ini ditemukan di
Ø argyrodite, sulfida germanium dan perak
Ø germanite, yang mengandung 8% unsur ini
Ø bijih seng
Ø batubara
Ø mineral-mineral lainnya
Unsur ini
diambil secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan bijih-bijih seng, dan
sebagai produk sampingan beberapa pembakaran batubara. Germanium dapat
dipisahkan dari logam-logam lainnya dengan cara distilasi fraksi
tetrakloridanya yang sangat reaktif. Tehnik ini dapat memproduksi germanium
dengan kemurnian yang tinggi.
1.
Sifat-Sifat Germanium
Unsur ini logam
yang putih keabu-abuan. Dalam bentuknya yang murni, germanium berbentuk kristal
dan rapuh. Germanium merupakan bahan semikonduktor yang penting. Tehnik
pengilangan-zona (zone-refining
techniques) memproduksi germanium kristal untuk semikonduktor dengan
kemurnian yang sangat tinggi. Germanium (Ge) stabil di udara & air pd keadaan
yg normal, & sukar bereaksi dgn alkali & asam, kecuali dengan asam nitrat.
2.
Senyawa Germanium
Senyawa germanium adalah GeO2, GeCl4,GeS2,
SiGe.
3.
Cara Pemerolehan
Keberadaan
germanium dialam sangat sedikit, yang diperoleh dari batu bara dan batuan seng
pekat.nsur ini lebih reaktif daripada silikon, dan dapat larut dalam HNO3
dan H2SO4 pekatSEperti silikon, germanium juga merupakan
bahan semikonduktor.
4.
Kegunaan Germanium
Kegunaan umum germanium adalah
sebagai bahan semikonduktor. Kegunaan lain unsur ini adalah sebagai bahan
pencampur logam, sebagai fosfor di bola lampu pijar dan sebagai katalis.
Germanium dan germanium oksida tembus cahaya sinar infra merah dan digunakan
dalam spekstroskopi infra mera dan barang-baran optik lainnya, termasuk
pendeteksi infra merah yang sensitif. Index refraksi yang tinggi dan sifat
dispersi oksidanya telah membuat germanium sangat berguna sebagai lensa
kamera wide-angle danmicroscope objectives.
Bidang studi kimia organogermanium berkembang
menjadi bidang yang penting. Beberapa senyawa germanium memiliki tingkat
keracunan yang rendah untuk mamalia, tetapi memiliki keaktifan terhadap beberap
jenis bakteria, sehingga membuat unsur ini sangat berguna sebagai agen
kemoterapi.
D.
TIMAH ( Sn )
Timah dalam bahasa Inggris disebut
sebagai Tin dengan symbol kimia Sn. Nama latin dari timah adalah “Stannum” dimana kata ini
berhubungan dengan kata “stagnum” yang dalam bahasa inggris bersinonim dengan
kata “dripping” yang artinya menjadi cair / basah, penggunaan kata ini
dihubungkan dengan logam timah yang mudah mencair.
Timah merupakan logam putih
keperakan, logam yang mudah ditempa dan bersifat flesibel, memiliki struktur
kristalin, akan tetapi bersifat mudah patah jika didinginkan. Logam timah
memiliki dua bentuk alotrop yaitu ?-Timah dan ?-Timah. ?-Timah biasa disebut
sebagai timah abu-abu karena warnanya abu-abu, dan memiliki struktur kristal
kubik mirip diamond, silicon, dan germanium. Alotrop ?-Timah ada dibawah
suhu 13,20C dan tidak memiliki sifat logam sama sekali. Diatas
suhu ini timah ada dalam bentuk ?-Timah, timah jenis inilah yang kita lihat
sehari-hari. Timah ini biasa disebut sebagai timah putih disebabkan warnanya
putih mengkilap, dan memiliki struktur kristal tetragonal. Tingkat resistansi
transformasi dari timah putih ke timah hitam dapat ditingkatkan dengan
pencampuran logam lain pada timah seperti seng, bismuth, atau gallium.
Timah adalah unsur dengan jumlah
isotop stabil yang terbanyak dimana jangkauan isotop ini mulai dari 112 hingga
126. Dari isotop-isotop tersebut yang paling banyak jumlahnya adalah
isotop 120Sn dimana komposisinya mencapai 1/3 dari jumlah
isotop Sn yang ada, 116Sn, dan 118Sn. Isotop yang paling sedikit jumlahnya
adalah 115Sn. Unsur timah yang memiliki jumlah isotop yang
banyak ini sering dikaitkan dengan nomor atom Sn yaitu 50 yang merupakan “magic
number” dalam pita kestabilan fisika nuklir. Beberapa isotop bersifat
radioaktif dan beberapa yang lain bersifat metastabil (dengan lambang m).
1.
Sifat-Sifat
Timah
Timah biasa terbentuk oleh 9 isotop
yang stabil. Ada 18 isotop lainnya yang diketahui. Timah merupakan logam perak
keputih-putihan, mudah dibentuk, ductile dan
memilki struktur kristal yang tinggi. Jika struktur ini dipatahkan, terdengar
suara yang sering disebut tangisan
timah ketika sebatang unsur ini dibengkokkan.
2. Senyawa Timah
Senyawaan timah yang penting adalah
organotin, SnO2, Stanat, timah klorida, timah hidrida, dan timah sulfide.
3. Cara Pemerolehan
Ø Berbagai macam metode dipakai untuk
membuat timah dari biji timah tergantung dari jenis
biji dan kandungan impuritas dari
biji timah. Bijih timah yang biasa digunakan untuk produksi adalah dengan
kandungan 0,8-1% (persen berat) timah atau sedikitnya 0,015% untuk biji timah
berupa bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan kemudian
dipisahkan dari material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji yang
telah dihancurkan dilewatkan dalam “floating tank” dan titambahkan zat kimia
tertentu sehingga biji timahnya bisa terapung sehingga bisa dipisahkan dengan
mudah.
Ø Biji timah kemudian dikeringkan dan
dilewatkan dalam alat pemisah magnetik sehingga kita dapat memisahkan biji
timah dari impuritas yang berupa logam besi. Biji timah yang keluar dari proses
ini memiliki konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir semuanya berupa mineral
Cassiterite.
Ø Cassiterite selanjutnya diletakkan
dalam furnace bersama dengan karbon dalam bentuk coal atau minyak bumi.
Adakalanya juga ditambahkan limestone dan pasir untuk menghilangkan
impuritasnya kemudian material dipanaskan pada suhu 1400 C. Karbon bereaksi
dengan CO2 yang ada didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi
dengan cassiterite membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah yang
dihasilkan dipisahkan melalui bagian bawah furnace untuk diproses lebih lanjut.
Untuk memperoleh timah dengan kemurnian yang tinggi maka dapat dilakukan dengan
menggunakan proses elektrolisis. Dengan cara ini kemurnian timah yang diperoleh
bisa mencapai 99,8%.
Ø Berbagai macam metode dipakai untuk
membuat timah dari biji timah tergantung dari jenis biji dan kandungan
impuritas dari biji timah. Bijih timah yang biasa digunakan untuk produksi
adalah dengan kandungan 0,8-1% (persen berat) timah atau sedikitnya 0,015%
untuk biji timah berupa bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan
kemudian dipisahkan dari material-material yang tidak diperlukan, adakalanya
biji yang telah dihancurkan dilewatkan dalam “floating tank” dan titambahkan
zat kimia tertentu sehingga biji timahnya bisa terapung sehingga bisa
dipisahkan dengan mudah.
Ø Biji timah kemudian dikeringkan dan
dilewatkan dalam alat pemisah magnetik sehingga kita dapat memisahkan biji
timah dari impuritas yang berupa logam besi. Biji timah yang keluar dari proses
ini memiliki konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir semuanya berupa mineral
Cassiterite.
Ø Cassiterite selanjutnya diletakkan
dalam furnace bersama dengan karbon dalam bentuk coal atau minyak bumi.
Adakalanya juga ditambahkan limestone dan pasir untuk menghilangkan
impuritasnya kemudian material dipanaskan pada suhu 1400 C. Karbon bereaksi
dengan CO2 yang ada didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi
dengan cassiterite membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah yang
dihasilkan dipisahkan melalui bagian bawah furnace untuk diproses lebih lanjut.
Untuk memperoleh timah dengan kemurnian yang tinggi maka dapat dilakukan dengan
menggunakan proses elektrolisis. Dengan cara ini kemurnian timah yang diperoleh
bisa mencapai 99,8%.
4. Kegunaan
Timah
Logam timah banyak dipergunakan untuk
solder(52%), industri plating (16%), untuk bahan dasar kimia (13%), kuningan
& perunggu (5,5%), industri gelas (2%), dan berbagai macam aplikasi lain
(11%).
E. TIMBAL ( Pb )
Logam
timbal telah dipergunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu (sekitar
6400 SM) hal ini disebabkan logam timbal terdapat diberbagai belahan bumi,
selain itu timbal mudah di ekstraksi dan mudah dikelola. Unsur ini telah lama
diketahui dan disebutkan di kitab Exodus. Para alkemi mempercayai bahwa timbal
merupakan unsur tertua dan diasosiasikan dengan planet Saturnus. Timbal alami,
walau ada jarang ditemukan di bumi.
Timah
dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Lead” dengan simbol kimia “Pb”. Simbol
ini berasal dari nama latin timbal yaitu “Plumbum” yang artinya logam lunak.
Timbal memiliki warna putih kebiruan yang terlihat ketika logam Pb dipotong
akan tetapi warna ini akan segera berubah menjadi putih kotor atau abu-abu
gelap ketika logam Pb yang baru dipotong tersebut terekspos oleh udara.
Timbal
memiliki empat isotop yang stabil yaitu 204Pb, 206Pb, 207Pb, dan 208Pb. Standar
massa atom Pb rata-rata adalah 207,2. Sekitar 38 isotop Pb telah ditemukan
termasuk isotop sintesis yang bersifat tidak stabil. Isotop timbal dengan waktu
paruh yang terpanjang dimiliki oleh 205Pb yang waktu paruhnya adalah 15,3 juta
tahun dan 202Pb yang memiliki waktu paruh 53.000 tahun.
Timbal
memiliki nomor atom 82 dan nomor massa 207,2. Dengan nomor atom 82 maka timbal
memiliki konfigurasi elektron [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p2 dengan jumlah elektron
tiap selnya adalah 2, 8, 18, 32, 18, 4. Timbal berada pada golongan IVA (14)
bersama dengan C, Si, Ge, dan Sn, periode 6 dan berada pada blok s.
1.
Sifat-Sifat
Timbal
Timbal
atau Timah Hitam (Pb) adalah unsur yang bersifat logam, hal ini merupakan
anomali karena unsur-unsur diatasnya (Gol IV) yakni Karbon dan Silikon bersifat
non-logam. Di alam, timbal ditemukan dalam mineral Galena (PbS), Anglesit
(PbSO4 ) dan Kerusit (PbCO3,), juga dalam keadaan bebas. Memiliki sifat khusus
seperti dibawah ini, yakni:
1.
Berwarna putih kebiru-biruan dan mengkilap.
2.
Lunak sehingga sangat mudah ditempa.
3.
Tahan asam, karat dan bereaksi dengan basa kuat.
4.
Daya hantar listrik kurang baik. (Konduktor yang buruk)
5.
Massa atom relative 207,2
6.
Memiliki Valensi 2 dan 4.
7.
Tahan Radiasi
8. Timbal larut dalam beberapa asam
9. Bereaksi secara cepat dengan halogen
Timbal
sering kali memiliki sifat tampak seperti gas mulia yaitu tidak reaktif, ditunjukkan oleh harga
potensial standarnya sebesar – 0,13 V. kereaktifan yang rendah ini dikaitkan
dengan overvoltage yang tinggi terhadap hidrogen, dan juga dalam beberapa hal
tidak terlarutkan oleh H2SO4 pekat dan HCl pekat.
Sifat
Timbal yang lain
Berbagai
macam timbal oksida mudah direduksi menjadi logamnya. Hal ini bisa dilakukan
dengan menggunakan reduktor glukosa, atau mencampur antara PbO dengan PbS
kemudian dipanaskan.
2PbO + PbS à 3
Pb + SO2
Bila
dipanaskan dengan nitrat dari logam alkali maka logam timbal akan membentuk PbO
yang umumnya disebut sebagai litharge. PbO adalah contoh dari timbal dengan
biloks 2. PbO larut dalam asam nitrat dan asam asetat. PbO juga larut dalam
larutan basa membentuk garam plumbit.
PbO2
adalah contoh dari timbal dengan biloks 4 dan merupakan agen pengoksidasi yang
kuat. Karena PbO larut dalam asam dan basa maka PbO bersifat amfoter. Senyawa
timbal dengan dua macam biloks juga ada yaitu Pb3O4 yang dikenal dengan nama
minium.
2.
Senyawa Timbal
Senyawa timbal yang umum adalah Tetra Etil Lead (TEL),
PbO2, Timbal(II) Klorida (PbCl2), Timbal tetroksida (Pb3O4), dan Timbal(II)
Nitrat.
3.
Cara
Pemerolehan
Pada
umumnya biji timbal mengandung 10% Pb dan biji yang memiliki kandungan timbal
minimum 3% bisa dipakai sebagai bahan baku untuk memproduksi timbal. Biji
timbal pertama kali dihancurkan dan kemudian dipekatkan hingga konsentrasinya
mencapai 70% dengan menggunakan proses “froth flotation” yaitu proses pemisahan
dalam industri untuk memisahkan material yang bersifat hidrofobik dengan
hidrofilik.
Kandungan
sulfida dalam biji timbal dihilangkan dengan cara memanggang biji timbal
sehingga akan terbentuk timbal oksida (hasil utama) dan campuran antara sulfat
dan silikat timbal dan logam-logam lain yang ada dalam biji timbal.
Pemanggangan ini dilakukan dengan menggunakan aliran udara panas. Reaksi yang
terjadi adalah:
MSn + 1.5nO2 → MOn + nSO2.
Timbal
oksida yang terbentuk direduksi dengan menggunakan alat yang dinamakan “blast
furnace” dimana pada proses ini hampir semua timbal oksida akan direduksi
menjadi logam timbal. Hasil timbal dari proses ini belum murni dan masih
mengandung kontaminan seperti Zn, Cd, Ag, Cu, dan Bi. Timbal oksida yang tidak
murni ini kemudian dicairkan dalam “furnace reverberatory” dan ditreatment
menggunakan udara, uap, dan belerang dimana kontaminan akan teroksidasi kecuali
perak, emas, dan bismuth. Kontaminan ini akan terapung pada bagian atas
sehingga dapat dipisahkan. Logam perak dan emas dipisahkan, dan bismuthnya
dihilangkan dengan menggunakan logam kalsium dan magnesium. Hasil logam yang
dihasilkan dari keseluruhan proses ini adalah logam timbal. Logam timbal yang
sangat murni diperoleh dengan cara elektrolisis meggunakan elektrolit silica
flourida.
4.
Kegunaan Timbal
Timbal
memiliki kegunaan
yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup manusia apabila dikelola secara
bijaksana, adapun berbagai kegunaan dari timbal antara lain:
a. Timbal
digunakan dalam accu dimana accu ini banyak dipakai dalam bidang automotif.
b. Timbal
dipakai sebagai agen pewarna dalam bidang pembuatan keramik terutama untuk
warna kuning dan merah.
c. Timbal
dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat listrik.
d. Timbal
dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada peralatan pancing
untuk pemberat disebakan timbale memiliki densitas yang tinggi, harganya murah
dan mudah untuk digunakan.
e. Lembaran timbal dipakai sebagai bahan pelapis
dinding dalam studio musik.
f. Timbal
dipakai untuk pelindung alat-alat kedokteran, laboratorium yang menggunakan
radiasi misalnya sinar X.
g. Timbal
cair dipergunakan sebagai agen pendingin dalam peralatan reactor yang
menggunakan timbale sebagai pendingan.
h. Kaca
timbal mengandung 12-28% Pb dimana dengan adanya Pb ini akan mengubah
karakteristik optis dari kaca dan mereduksi transmisi radiasi.
i.
Timbal banyak dipakai untuk elektroda
pada peralatan elektrolisis.
j.
Timbal digunakan untuk solder untuk
industri elektronik.
k. Timbal
dipakai dalam berbagai kabel listrik bertegangan tinggi untuk mencegah difusi
air dalam kabel.
l.
Timbal ditambahkan dalam peralatan yang
terbuat dari kuningan agar tidak licin dan biasanya digunakan dalam peralatan
permesinan.
m. Timbal
dipakai dalam raket untuk memperberat massa raket.
n. Timbal
karena sifatnya tahan korosi maka dipakai dalam bidang kontruks.
o. Dalam
bentuk senyawaan maka tetra-etil-lead dipakai sebagai anti-knock pada bahan
bakar.
p. Semikonduktor
berbahan dasar timbal banyak seperti Timbal telurida, timbale selenida, dan
timbale antimonida dipakai dalam peralatan sel surya dan dipakai dalam
peralatan detektor inframerah.
q. Timbal
biasanya dipakai untuk menyeimbangkan roda mobil tapi sekarang dilarang karena
pertimbangan lingkungan.
r.
Digunakan sebagai aditif bahan bakar
(TEL), berfungsi untuk mengurangi knock pada mesin.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Golongan IVA pada tabel sistem periodik
disebut pula golongan karbon.
2.
Dinamakan
golongan karbon karena unsur pertama dan umum ditemukan.
3.
Unsur-unsur
Golongan IVA adalah karbon
(C), silikon (Si), germanium (Ge), timah (Sn), dan timbal (Pb).
4.
Setiap Unsur memiliki
sifat,kesenyawaan,cara pemerolehan,dan kegunaan yang berbeda-beda.
5.
Adapun faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan terbentuknya ion
positif pada golongan 4 dari atas ke bawah adalah Elektronegativitas dan energi ionisasi.
Daftar Pustaka
Anonim, A. 2012. Golongan IVA. http://www.chem-is-try.org ( Diakses 18 Maret 2012 )
Anonim, B.
2012. Golongan IVA Karbon. http://belajarkimia.com ( Diakses 18 Maret 2012 )
Anonim, C. 2012.Golongan IVA Pada SPU. Belajarkimia.com
( Diakses !8 Maret 2012 )
Anonim, E. 2012. Golongan IVA Kimia. http://chemistry-science29.blogspot.com
( 18 Maret 2012 )
Sutresna, Nana. 2007. Cerdas
Belajar Kimia.Bandung : Grafindo Media Pratama.
Kata Pengantar
Assalamualaikum
Wr… Wb…
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nyalah kita diberikan
kesehatan sampai saat sekarang ini. Dan tak lupa pula shalawat serta salam kami
haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW serta para
sahabat-sahabatnya, dan pengikutnya hingga akhir zaman, dimana telah mengajarkan
Iman dan Islam kepada kita semua, sehingga dapat menikmati indahnya keimanan
dan islam.
Syukur yang tak terhingga dari
kelompok kami ucapkan karena dapat menyelesaikan makalah Kimia Anorganik yang berjudul “Golongan IVA”.
Terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang berperan dalam
penyelesaian makalah
ini terutama dosen pembimbing mata kuliah Kimia Anorganik yang telah banyak
membantu hingga makalah ini dapat kami terselesaikan.
Dalam penulisan dan penyusunan makalah
ini masih banyak kesalahan, untuk itu kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca
demi kesempurnaan makalah
yang kami buat dimasa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.
Amin.
Wassalamu’alaikum
Wr... Wb…
Pontianak,
19 Maret 2012
Kelompok
6
MAKALAH
KIMIA ANORGANIK
“ GOLONGAN IVA KARBON ”
Syarif Dede Setiawan 101620438
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
PONTIANAK
2012
Kenapa atom C dapat berikatan rangkap 1, rangkap 2, dan rangkap tiga dengan atom unsur lain, sedangkan Si, Ge, Sn dan Pb yang terletak satu golongan dengan atom C memiliki kecenderungan hanya bisa berikatan rangkap 1 dengan atom unsur lain ?
BalasHapus